JAKARTA, Cobisnis.com – Standard Chartered resmi menghadirkan program Innofund di Indonesia, sebuah inisiatif pembiayaan dan pendampingan yang ditujukan untuk memperkuat UMKM dan wirausaha sosial. Melalui program ini, pelaku usaha bisa memperoleh pinjaman lunak senilai Rp50 juta hingga Rp160 juta dengan bunga rendah 0–2%, serta pelatihan keuangan yang dirancang sesuai kebutuhan bisnis mereka. Program ini didukung oleh Standard Chartered Foundation lewat inisiatif global Futuremakers by Standard Chartered yang berfokus pada inklusi ekonomi dan pengentasan kesenjangan.
Innofund diimplementasikan oleh Instellar Impact bersama Youth Business International (YBI) sebagai mitra manajemen hibah. Selama tiga tahun, program ini menargetkan pemberdayaan wirausaha muda berusia 18–35 tahun, khususnya perempuan, penyandang disabilitas, dan wirausaha di luar kota besar. Dengan model ini, Innofund diharapkan mampu membuka lebih banyak peluang kerja sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Menurut data SMERU Research Institute (2023), UMKM menyumbang sekitar 60,5% PDB nasional, sementara BPS (2021) mencatat bahwa 64,5% UMKM di Indonesia dipimpin oleh perempuan. Meski punya peran besar, UMKM masih menghadapi hambatan, mulai dari literasi keuangan yang rendah, kesulitan akses pendanaan, hingga keterbatasan fasilitas usaha di luar Jawa. Tantangan ini lebih terasa bagi wirausaha perempuan yang masih terkendala akses modal ventura dan model bisnis yang rentan fluktuasi.
Melalui Innofund, Standard Chartered menargetkan mendukung 100 UMKM dan wirausaha sosial dengan kombinasi pendanaan dan pendampingan. Fasilitas ini tak hanya bertujuan memperkuat usaha, tapi juga menumbuhkan dampak sosial yang lebih luas. Gelombang pertama telah dimulai dengan 12 UMKM terpilih yang akan menjalani pelatihan keuangan enam bulan sekaligus mendapatkan akses modal kerja melalui Amartha sebagai mitra penyalur pembiayaan.
Puni Ayu Anjungsari, Head of Corporate Affairs, Brand and Marketing Standard Chartered Indonesia, menegaskan komitmen bank dalam membangun perekonomian inklusif. “Melalui Innofund, kami ingin membantu wirausaha muda melewati hambatan finansial sekaligus meningkatkan kemampuan mereka untuk mengembangkan bisnis berkelanjutan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Romy Cahyadi, CEO Instellar Impact, yang menyoroti potensi besar wirausaha muda perempuan dan penyandang disabilitas. “Dengan dukungan pendanaan dan pelatihan, kami ingin mereka bukan hanya bertahan, tapi juga tumbuh dan membawa dampak positif lebih luas bagi komunitas,” katanya.
Dari sisi global, Anita Tiessen, CEO YBI, menekankan pentingnya kolaborasi dalam membuka jalan bagi generasi wirausaha berikutnya. “Kami bangga bermitra dengan Standard Chartered dan Instellar Impact untuk meluncurkan Innofund di Indonesia. Inisiatif ini memberdayakan wirausaha muda untuk mengembangkan usaha mereka sekaligus menciptakan lapangan kerja baru,” jelasnya.
UMKM dan wirausaha sosial yang berminat dapat mendaftar di gelombang berikutnya melalui instellar.id/innofund. Program ini menjadi bagian dari komitmen Standard Chartered lewat Futuremakers, yang sejak 2019 telah menciptakan hampir 89.000 lapangan kerja global, termasuk lebih dari 35.000 melalui usaha mikro.














