Cobisnis.com – Platform uang elektronik nasional LinkAja hadirkan ekosistem transaksi non-tunai di Desa Kemuning, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Berkolaborasi dengan PT Telkom Indonesia (Persero) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemen PDT), ketiga pihak meluncurkan pilot project Smart Village Nusantara awal Oktober ini.
“Kami harap kenyamanan dalam menggunakan LinkAja dapat menjadi pendorong kebiasaan masyarakat Desa Kemuning untuk semakin terbiasa bertransaksi secara non-tunai, yang sangat diperlukan pada era pandemi saat ini,” kata Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja dalam siaran pers, Selasa (13 Oktober 2020).
Bentuk partisipasi LinkAja di ekosistem digital di Desa Kemungkinan adalah dengan memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan dalam bertransaksi yang dapat digunakan sebagai sumber dana di aplikasi Simpeldesa untuk berbagai pembayaran tagihan.
Kemudian pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di 74 merchant dan Pasar tradisional Mbatok, hingga pembayaran masuk tiket wisata Desa Kemuning.
Penggunaan teknologi QRIS memungkinkan warga Desa Kemuning maupun para wisatawan untuk bertransaksi secara nontunai menggunakan LinkAja, baik secara konvensional maupun Layanan Syariah LinkAja serta beragam operator pembayaran digital lainnya.
LinkAja juga mengadakan cashback menarik selama bulan Oktober 2020 bagi para pengunjung yakni sebesar 20% dengan maksimal nominal Rp 5,000 untuk melakukan transaksi masuk Desa Wisata, Pasar Mbatok, dan pembelanjaan di 74 merchant lokal menggunakan LinkAja.
“Demi mewujudkan kualitas hidup masyarakat Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera serta mandiri,” ujar Haryati Lawidjaja.
Smart Village Nusantara
Direktur Enterprise & Business Telkom, Edi Witjara, mengatakan Smart Village Nusantara adalah wujud dukungan Telkom terhadap Pemerintah dalam membangun Indonesia dari potensi di desa-desa. Smart Village Nusantara, kata dia, mendukung pengembangan ekosistem desa digital demi ekonomi desa yang berkelanjutan.
“Diharapkan ke depannya masyarakat di desa memiliki adopsi digital yang semakin baik dan akrab dalam menggunakan teknologi digital guna mendukung berbagai aktivitasnya,” ujar Edi.
Sebelumnya LinkAja sudah hadir di berbagai ekosistem digital warga Solo dan sekitarnya. Misalnya, LinkAja dan Layanan Syariah LinkAja sudah bisa digunakan sebagai metode pembayaran di berbagai modern retail seperti (Luwes Group, Luwes Home Shopping, Jumbo Supercenter Group, Atria Swalayan); pusat kuliner (Sate Kambing Pak Mento, Warung Sop Sriwedari, Batagor Mang Edy, Selat Vien’s).
Kemudian di pusat oleh-oleh (Batik Gunawan Setiawan, Gaia Batik Solo, Batik Anom Laweyan); rumah sakit (RS Kasih Ibu, RSUD Dr Moewardi, RS Panti Waluyo); pelayanan masyarakat (SIM dan SKCK Polres Surakarta, SIM dan SKCK Sragen. SIM Boyolali, SIM dan SKCK Klaten); pasar tradisional (PGS Solo, Pasar Gede, Pasar Gawok, pasar Klewer), dan lain-lain.