Cobisnis.com – PT AIA FINANCIAL (AIA) meluncurkan program Share The Love, perlindungan jiwa berkonsep Buy One Get One Free. Nasabah dapat memberikan satu perlindungan untuk orang tercinta secara gratis. Produk ini memberikan jaminan perlindungan terhadap risiko finansial akibat meninggal dunia dengan uang pertanggungan hingga Rp 50 juta.
“Sejalan dengan komitmen AIA dalam membantu jutaan keluarga di Indonesia hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik, program Share The Love menjadi wujud kepedulian kami untuk tetap terhubung satu sama lain, termasuk dengan nasabah,” kata Presiden Direktur AIA Sainthan Satyamoorthy dalam siaran pers, Selasa (20 Oktober 2020).
Share the Love merupakan gerakan regional karena turut dijalankan di berbagai kawasan operasional AIA di Asia Pasifik. Dengan premi yang sangat terjangkau, Rp50 ribu, Share the Love diharapkan dapat mendorong peningkatan inklusi serta literasi keuangan di Indonesia.
Terlebih, di tengah pandemi, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi terus meningkat sehingga dibutuhkan inovasi yang optimal agar asuransi dapat menjangkau masyarakat Indonesia seluas-luasnya, sekaligus memberikan pemahaman yang baik terhadap pentingnya manfaat proteksi.
“Selain memberikan jaminan perlindungan jiwa, Share The Love dapat menjadi gerakan berbagi cinta dalam wujud proteksi jiwa. Harapannya dapat memberikan kontribusi sosial dengan dampak positif di tengah masyarakat,” kata Kathryn Monika Parapak, Head of Customer Office AIA.
Masyarakat dipaksa beradaptasi dengan kondisi pandemi yang telah mengubah pola hidup, bahkan memaksa terpisah dari orang-orang tercinta.
Monika menekankan bahwa program Share The Love membuat nasabah akan mendapatkan satu polis yang sama, yang bisa diberikan untuk satu orang yang dicintai, bisa keluarga, rekan kerja, sahabat (tanpa harus ada ikatan keluarga) secara gratis.
Cara mendapatkannya sangat mudah, melalui situs AIAShareTheLove.com dan sertifikat asuransi akan dikirimkan melalui aplikasi Whatsapp.
Share the Love juga dianggap sebagai solusi dari lingkup penyebaran Covid-19 yang semakin mengecil, terutama di lingkungan terdekat seperti keluarga, sehingga bermunculan kluster keluarga.
Perubahan pola kehidupan di mana masyarakat sebelumnya dapat beraktivitas normal, bekerja di kantor, namun kini banyak yang harus menjalani hidup sepenuhnya di rumah. Akibatnya urusan pekerjaan menjadi tidak terpisahkan dengan urusan domestik rumah tangga.
“Masyarakat saat ini dihadapkan dengan tekanan kehidupan yang beragam akibat pandemi COVID-19. Ketakutan akan tertular virus, terkena dampak ekonomi, kesulitan beradaptasi dengan pola kehidupan yang baru, hingga merasa kesepian,” kata dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si, Psikolog, Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia.
Sejauh ini terdapat 14.619 individu yang dilaporkan telah mengakses layanan yang diberikan psikolog klinis, baik dewasa dan anak-anak. Mayoritas mengaku mengalami dampak akibat pandemi COVID-19.
Sebanyak 57,6% masyarakat Indonesia yang melakukan swaperiksa yang
dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), teridentifikasi memiliki gejala depresi akibat kondisi pandemi Covid-19.
Ada empat masalah yang paling banyak ditemui saat pandemi yakni kesulitan belajar, kecemasan, stress, dan gangguan mood antara lain
depresi karena takut tertular.