Cobisnis.com – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin 29 Juni 2020 diprediksi anomali terhadap bursa kawasan Asia. Beragamnya sentimen jadi pemicunya.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas mengatakan, IHSG turun selama minggu lalu sebesar 0,77% disertai Net Sell Investor Asing sebesar Rp2,22 triliun.
“Di awal minggu ini jika dilihat dari penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 2,84%, jatuhnya iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO) sebesar 2,54% serta potensi terjadinya konflik horizontal terkait Rancangan Undang-undang Haluan Idiologi Pancasila (HIP) maka berpotensi menjadi sentimen negatif penarik IHSG turun,” kata Edwin dalam riset harian di Jakarta, Senin 29 Juni 2020.
Di lain pihak, lanjut dia, jika merujuk pemotongan tax income sebesar 3% menjadi 22% dari sebelumnya 25% untuk emiten yang melepaskan kepemilikan saham minimal 40% ke publik serta adanya Window Dressing di akhir kuartal II-2020 maka berpotensi menjadi sentimen positif untuk perdagangan Senin dan Selasa ini.
“Semua sentimen itu terjadi di tengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Corvid-19,” tuturnya.
Selama tiga hari jumlah korban yang terjangkit Corvid-19 terus meningkat mencapai 3.823 orang sehingga sejauh ini korban terjangkiti Corvid-19 mencapai 54.010 orang, perkiraan menuju 100,000 orang terjangkit.
Pnambahan korban tewas selama 3 hari sebanyak 134 orang sehingga sejauh ini jumlah korban tewas sudah mencapai 2.754 orang menuju 3.000 orang tewas dalam waktu dekat ini dengan Fatality Rate sebesar 5,10% berdasarkan Worldometers Info.
Selain itu, naiknya harga beberapa komoditas seperti: Coal 4,03% (pilihan saham PTBA & ADRO), Gold 0,80%, Nikel 1,52% & Timah 0,98% berpotensi mendorong naik saham-saham di bawah komoditas tersebut dalam perdagangan Senin ini.
“Mengetahui cukup beragam sentimen penggerak IHSG maka ada peluang IHSG bergerak anomali dibandingkan Bursa Regional, dalam perdagangan Senin ini ditengah secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli,” ungkap Edwin.
Dia merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan aksi beli saham di harga bawah alias Buy on Weakness khususnya saham yang akan membagikan dividen, atau Swing Trade.
Pemodal, kata dia, dapat fokus atas saham dari sektor Coal, Konsumer, Retail, Infrastruktur, Farmasi, Konstruksi, Rokok dan Bank dalam perdagangan Senin ini. “Laju IHSG diperkirakan berada dalam kisaran support 4.863 dan resisten 4.946,” ucapnya.
Di atas semua itu, Edwin merekomendasikan Buy on Weakness saham PT Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Phapros Tbk (PEHA), PT Pembangunan Peruamhan Tbk (PTPP), PT Wiamilak Inti Makmur Tbk (WIIM), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).