JAKARTA, COBISNIS.COM – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin, menyebutkan bahwa perilaku konsumen saat ini semakin mengarah pada pencarian produk dengan harga paling ekonomis, tanpa terlalu memprioritaskan merek.
Berdasarkan kajian yang dilakukan Aprindo, masyarakat cenderung membandingkan harga antarproduk untuk memilih yang paling sesuai dengan anggaran mereka. Solihin mengungkapkan bahwa orientasi ini menjadi tantangan bagi pelaku usaha ritel untuk tetap relevan di tengah persaingan yang ketat.
Solihin menekankan pentingnya menyediakan variasi produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen.
Menurutnya, konsumen saat ini memiliki kendali besar atas keberlanjutan sebuah ritel. Jika produk yang tersedia tidak sesuai harapan, konsumen dapat dengan mudah beralih ke ritel lain atau memilih alternatif pembelian secara daring.
Dalam upayanya menjaga eksistensi sektor ritel, Solihin yang baru terpilih sebagai Ketua Umum Aprindo untuk periode 2024–2028, menyatakan bahwa inovasi berbasis hasil analisis pasar akan menjadi prioritas.
Salah satu langkah yang akan ditempuh adalah mendorong penerapan sistem e-commerce di seluruh ritel, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan tren belanja modern.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya memperkuat peran UMKM dalam ekosistem ritel. Kerja sama dengan UMKM, seperti penyediaan ruang khusus untuk produk mereka, akan menjadi salah satu strategi yang diusulkan.
Namun, Solihin menekankan bahwa produk UMKM harus memiliki daya tarik yang cukup agar diminati konsumen dan mampu bersaing di pasar.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa penjualan produk pangan tetap menjadi prioritas utama bagi ritel, karena jenis produk ini merupakan kebutuhan pokok yang selalu dicari masyarakat. Berbeda dengan produk seperti kendaraan atau furnitur, yang tidak menjadi kebutuhan rutin harian, produk pangan memiliki potensi besar untuk menarik konsumen secara konsisten.