Cobisnis.com – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis 25 Juni 2020 diprediksi melemah akibat aksi realisasi untung dari pelaku pasar. Semua katalis negatifnya terkait erat dengan Covid-19 lagi, lagi dan lagi.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas mengatakan, kombinasi kembali “happening” permasalahan Covid-19 dan peringatan International Monetary Fund (IMF) bahwa pertumbuhan ekonomi global akan lebih buruk dari prediksi IMF di bulan April 2020. “Hal ini menjadi alasan Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun cukup tajam sebesar 2,72%,” katanya dalam riset harian yang diterima di Jakarta, Kamis 25 Juni 2020.
Semua itu, lanjut Edwin, berpeluang menjadi faktor pendorong profit taking di Bursa Indonesia dalam perdagangan Kamis ini. “Peluang profit taking terjadi di tengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Corvid-19,” ucapnya.
Pada Rabu 24 Juni 2020, jumlah korban yang terjangkit Covid-19 terus meningkat mencapai 1.113 orang sehingga sejauh ini korban terjangkiti mendekati 50.000 orang tepatnya 49.669 orang dengan perkiraan menuju 100.000 orang terjangkit.
Penambahan korban tewas di hari Rabu sebanyak 38 orang sehingga sejauh ini jumlah korban tewas sudah mencapai 2.573 orang menuju 3.000 orang tewas dalam waktu dekat ini dan Fatality Rate sebesar 5,18% berdasarkan Worldometers Info.
Lebih lanjut, jatuhnya harga di hampir semua counter komoditas seperti: Oil 4,87%, Gold, 0,66%, Nikel 1,40%, Timah 1,49%, Coal 0,38% dan crude palm oil (CPO) 0,27% berpotensi mendorong turun saham-saham di bawah komoditas tersebut.
“Mengetahui cukup banyak sentimen negatif untuk IHSG maka ada peluang akan terpapar profit taking,” papar Edwin.
Peluang aksi ambil untung terjadi di tengah penempatan dana Rp30 triliun di empat Bank Pemerintah serta secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli. “Kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan Buy on Weakness khususnya saham yang akan membagikan dividen, atau Swing Trade,” tuturnya.
Pemodal, kata dia, dapat fokus atas saham dari sektor Bank, Coal, Infrastruktur, Telekomunikasi, Konsumer, dan Retail dalam perdagangan Kamis ini. “IHSG diperkirakan bergerak dalam kisaran support 4.916 dan resisten 5.000,” ungkapnya.
Di atas semua itu, Edwin merekomenasikan beli di harga bawah alias Buy on Weakness (BoW) saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).