JAKARTA, Cobisnis.com – Perusahaan energi terintegrasi nasional PT ABM Investama Tbk. (IDX: ABMM) berhasil membukukan pencapaian kinerja yang sangat baik, dengan peningkatan pendapatan sebesar 68,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk itu, perusahaan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp735 Miliar atau setara dengan Rp267 per lembar saham kepada para pemegang saham. Keputusan ini diambil pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ABM yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Rabu (11/5).
Direktur Utama ABM Andi Djajanegara menjelaskan, tahun ini tercatat ABM berhasil memperoleh pendapatan sebesar lebih dari US$ 1 Miliar, dengan laba bersih mencapai US$ 148 juta.
“Kami sangat bersyukur tahun ini ABM berhasil meraih laba perusahaan yang sangat baik. Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari peranan para pemegang saham yang senantiasa mendukung strategi perusahaan,” jelas Andi.
Secara keseluruhan, Agenda RUPST ABM tahun ini membahas empat agenda. Dari laporan keuangan dan pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2021, penetapan penggunaan hasil usaha perseroan tahun buku 2021, penunjukan akuntan publik perseroan untuk tahun 2022, sampai penetapan gai dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris serta direksi.
Melihat lebih jauh perkembangan industri sepanjang 2021, batu bara mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan situasi ini berlanjut di tahun 2022 dan sempat mencapai angka tertingginya US$ 427.50/mt pada awal Maret 2022 untuk NEWC 6.322 GAR. Selain itu, dukungan penuh juga diberikan oleh pemerintah sebagai upaya untuk mendorong industri batu bara dan meningkatkan devisa negara.
“Dalam hal ini, ABM berupaya memanfaatkan momentum tersebut sebaik-baiknya dengan mengambil berbagai kebijakan strategis yang dapat mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan, dimulai dari mengoptimalkan sinergi di Grup ABM, meningkatkan volume dan kinerja operasional, melakukan cost review yang berkelanjutan, hingga menambah cadangan batu bara,” kata Andi.
Berbekal sinergi dari seluruh entitas anak dan penerapan praktek pertambangan yang baik, ABM juga telah berhasil meningkatkan nilai asetnya pada tahun 2021 menjadi US$ 1.036.7 juta atau meningkat 25,32% dari tahun sebelumnya yaitu, US$ 827.2 juta. Hal ini membuat ABM semakin optimistis akan peluang yang masih sangat terbuka di industri ini.
Sebagai perusahaan induk, ABM senantiasa mewujudkan visi luhur untuk menjadi perusahaan dengan investasi strategis di bidang pertambangan terintegrasi yang mengelola keseluruhan rantai nilai pertambangan, seperti sumber daya pertambangan, jasa pertambangan dan infrastruktur pertambangan, serta didukung oleh perusahaan logistik dan jasa rekayasa terkemuka.
“Kami berharap kedepannya pencapaian ini dapat terus kami tingkatkan sehingga mampu memberikan timbal balik positif, baik bagi lingkungan, pemegang saham, pemangku kepentingan, maupun masyarakat keseluruhan,” tutup Andi.