Cobisnis.com – Jawa Barat menjadi provinsi pertama yang memiliki sekaligus menggunakan operasional kedinasan berupa mobil listrik. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum akan menggunakan mobil listrik (untuk operasional polisi patwal gubernur) sebagai kendaraan dinas mulai Januari 2021.
“Penghematan biaya dengan mobil listrik luar biasa. Untuk 300 kilometer menggunakan BBM itu bisa Rp300 ribu, tapi kalau dengan kendaraan listrik ini cukup sekitar Rp50 ribuan kalau dikonversi ke biaya,” kata Ridwan Kamil di situs Pemprov Jabar yang diakses Minggu (3 Januari 2021).
Sebelumnya, pada Selasa (29 Desember 2020) Gubernur Ridwan Kamil dan Presiden Direktur PT Hyundai Motors Indonesia, Sung Jong Ha, melakukan serah terima tiga mobil listrik di Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Dalam kesempatan tersebut Ridwan Kamil kembali mengingatkan bahwa efisiensi biaya menjadi salah satu alasan pihaknya untuk mengalihkan kendaraan operasional kedinasan ke mobil listrik. Dengan mobil listrik, Pemprov Jabar bisa menghemat pengeluaran anggaran biaya BBM hingga satu per limanya.
“Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat secara bertahap akan mengalihkan seluruh kendaraan-kendaraan dinas menjadi mobil listrik. Dan kami jadi provinsi pertama, pemerintah daerah pertama yang secara resmi mengalihkan kebijakan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik,” jelasnya.
Mobil listrik asal Negeri Ginseng Korea ini memiliki harga terjangkau, sekitar Rp600 juta per unit serta ramah lingkungan. IONIQ Electric mempunyai kapasitas sebesar 38,3 kWh dan KONA Electric sebesar 39,2 kWh.
Menggunakan baterai sebagai sumber energi utama, mobil listrik murni terbebas dari emisi. Berdasarkan perhitungan biaya penggunaan listrik (R2-R3), IONIQ Electric dan KONA Electric masing-masing memiliki efisiensi listrik 0,138 kWh/km dan 0,150 kWh/km serta mampu menempuh jarak 373 km dan 345 km.
Untuk kemampuan jelajah, Ridwan Kamil sudah mencoba atau test drive mobil listrik tersebut saat kunjungan kerja ke Garut di akhir bulan Oktober 2020. Selain mobil listrik, Pemprov Jabar ke depan juga berencana menggunakan sepeda motor operasional kedinasan yang beralih ke sepeda motor listrik.
“Kalau untuk pengisian (daya listrik) ini bisa di rumah. Saya sudah coba test drive waktu ke Garut, jadi di Nagreg saat antre tanjakan tidak ada bedanya kendaraan listrik ini dengan yang lain. Yang membedakan hanya dua, tidak pakai bensin dan tidak ada suara,” ujarnya.