Cobisnis.com – Terlepas dari keberadaan Indonesia yang diambang resesi dan perekonomian yang belum stabil karena pandemi covid-19, nyatanya penjualan sepeda brompton di Jerman ludes diborong warga Indonesia yang sedang mengikuti tren sepeda mahal di tanah air.
Seperti diketahui, beberapa kalangan tengah gandrungi kegiatan bersepeda terutama dengan merek yang cukup mahal di angka puluhan juta Rupiah. Merek sepeda asal Inggris, Brompton misalnya, saat ini menjadi incaran masyarakat dan banyak yang membeli langsung dari luar negeri.
Warga Indonesia diketahui memborong sepeda Brompton yang mengakibatkan sebuah toko sepeda di Jerman terpaksa tutup karena kehabisan stok sepeda tersebut.
Kabar terkait warga Indonesia yang membeli habis sepeda Brompton, membuat penjual sepeda Brompton di forum internasional merasa kebingungan dan menjadi viral di sosal media.
Dilihat akun twitter Kismin Boys @kismin666oys, Jakarta, pada Senin (3/8/2020), ia membagikan informasi bahwa para penjual sepeda Brompton di forum internet heran dengan masyarakat Indonesia. Dilansir Okezone, penjual tersebut merasa heran dan penasaran apa yang terjadi di Indonesia karena banyak yang membeli sepeda Brompton-nya.
“Saya hanya penasaran apa yang terjadi di sana. Kenapa kalian mencoba membeli setiap Brompton hampir dari setiap negara di dunia dan membayar dengan harga gila? Bisakah kamu (warga Indonesia) membagikan beberapa cerita mengenai di sana (Indonesia)?” tulisnya.
Ditulis dalam akun twitternya, bahwa ada seseorang yang menawarkan dengan harga USD4.000 untuk Brompton Explore-nya minggu lalu. Dirinya pun menjualnya kepada orang tersebut tanpa ragu-ragu.
Ditambahkan Kismin Boys, bahkan salah satu temannya menjual CHPT3-nya dengan harga USD6.000. Temannya yang lain juga memintanya untuk mencarikan 15 sepeda Brompton terbaru untuk dikirim ke Indonesia. “Ini bukan suatu masalah, tapi benar-benar gila,” ungkapnya.
Sekadar infromasi, Brompton adalah produsen sepeda lipat yang berbasis di Greenford, London, Inggris. Andrew Ritchie, pendiri Brompton, menyebut awalnya merakit sepeda untuk kalangan kerajaan Inggris yang ingin bersepeda santai. Di Inggris bersepeda bukan sekadar tren, namun juga sudah menjadi gaya hidup.