JAKARTA, Cobisnis.com – Presiden Prabowo Subianto kembali merombak susunan kabinet dengan melantik sejumlah menteri dan wakil menteri baru pada 17 September 2025. Perubahan ini dilakukan untuk memperkuat kinerja pemerintahan di tahun kedua masa jabatan bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Reshuffle kabinet kali ini menyorot perhatian publik karena menyasar posisi strategis. Kursi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) mengalami pergantian. Posisi ini vital karena menjadi pusat kendali isu stabilitas nasional, penegakan hukum, dan keamanan regional.
Selain itu, jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) turut mengalami peralihan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi pemerintah memperkuat agenda kepemudaan serta persiapan program olahraga nasional menjelang kompetisi internasional besar.
Sejumlah wakil menteri juga dilantik untuk mengisi bidang penting, antara lain sektor keuangan, energi, dan komunikasi. Pergantian di level wamen ini dinilai akan mempercepat implementasi kebijakan teknis dan mendukung menteri utama dalam eksekusi program prioritas.
Pemerintah juga membentuk posisi baru Kepala Badan Komunikasi Pemerintah. Lembaga ini bertugas memastikan koordinasi narasi kebijakan publik berjalan lebih efektif di tengah derasnya arus informasi digital dan media sosial.
Presiden Prabowo menegaskan reshuffle kabinet dilakukan demi memperkuat akselerasi pembangunan dan memastikan program prioritas berjalan sesuai target. Ia menyebutkan, langkah ini tidak hanya soal politik, tetapi juga respon terhadap dinamika ekonomi dan sosial yang berkembang cepat.
Reshuffle juga dipandang sebagai strategi menjaga stabilitas politik di tengah koalisi besar yang menopang pemerintahan. Pergantian kursi di kabinet memberi ruang lebih luas untuk akomodasi kepentingan partai serta memastikan dukungan politik tetap solid.
Dari sisi ekonomi, perubahan kabinet di sektor keuangan dan energi diperkirakan akan berdampak pada pasar. Investor menunggu arah kebijakan baru, terutama terkait subsidi energi, fiskal, dan investasi asing. Pergantian pejabat ini memberi sinyal akan adanya penyesuaian kebijakan ke depan.
Publik menilai reshuffle ini sebagai ujian konsistensi pemerintah dalam menjawab isu-isu prioritas, mulai dari lapangan kerja, harga energi, hingga komunikasi publik. Kinerja pejabat baru akan menentukan seberapa cepat janji kampanye dapat diwujudkan di lapangan.
Dengan reshuffle kabinet ini, pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan dapat bergerak lebih solid dan efektif menghadapi tantangan global maupun domestik. Keberhasilan mereka menjaga stabilitas politik sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi akan menjadi sorotan utama publik.














