JAKARTA,COBISNIS.COM – Blackrock, Perusahaan aset manajemen terbesar di dunia besutan Larry Fink yang didirikan pada 1988 di New York merupakan pemegang saham di emiten-emiten bluechip Indonesia di berbagai industri. Emiten-emiten Grup Barito Pacific milik Prajogo Pangestu juga tidak terkecuali.
Berdasarkan data terminal Bloomberg, Blackrock memiliki sekitar 808 juta lembar Barito Pacific (BRPT) yang bernilai total Rp 747,6 miliar sesuai dengan harga penutupan hari Rabu, 4 Desember 2024.
Di Chandra Asri Pacific (TPIA), Blackrock memiliki 227 juta lembar, dengan total Rp 1,7 triliun. Kemudian, total jumlah kepemilikan saham Blackrock di Barito Renewables (BREN) adalah 137 juta lembar, dengan nominal total Rp 1 triliun.
Tidak kalah bergengsi, Vanguard, perusahaan investasi berbasis di Pennsylvania di Amerika Serikat, justru memiliki 50 juta lembar saham CUAN, dengan nominal total Rp 356,7 miliar.
Vanguard juga memiliki 1 juta lembar saham di BRPT dengan nilai nominal total mendekati Rp 1 triliun.
Blackrock merupakan perusahaan aset manajemen terbesar di dunia besutan Larry Fink memiliki asset under management sampai US$ 11.5 Triliun pada 2023 yang lalu. Vanguard menempati posisi perusahaan investasi terbesar kedua di dunia, dengan total asset under management sebesar US$ 9.3 Triliun.
Rekam jejak perusahaan investasi kaliber dunia di emiten-emiten dalam negeri merupakan kebanggan tersendiri, menunjukkan potensi pasar yang besar di Indonesia dan membawa optimisme atas perkembangan dan kemajuan bursa dalam negeri. (***)
Sumber data:
Informasi jumlah lembar saham diambil data terminal Bloomberg tanggal 3 Desember 2024, dan informasi harga saham berdasarkan pada harga penutupan Bursa di 4 Desember 2024