Cobisnis.com – Red Hat Inc, penyedia solusi open source, menghadirkan Red Hat Enterprise Linux 8.2, versi terbaru dari platform Linux enterprise untuk membantu mengatasi tantangan TI (teknologi informasi) yang disebabkan oleh pergeseran dinamika global.
Red Hat Enterprise Linux 8.2 dibangun khusus untuk saling terkait dengan era cloud hybrid, sehingga menawarkan keandalan, stabilitas dan kesiapan produksi.
Vice President dan General Manager Red Hat Enterprise Linux Red Hat, Stefanie Chiras mengatakan saat ini perusahaan-perusahaan TI perlu melakukan upaya lebih terhadap teknologi-teknologi yang ada dalam software yang dimiliki.
“Mereka perlu mendorong stabilitias operasional dan menjaga ketersediaan layanan, yang seringkali dilakukan dengan tim TI jarak jauh atau tim TI yang terbatas, tanpa mengorbankan masa depan teknologi mereka,” kata dia dalam siaran pers yang diterima Cobisnis.com, Kamis (30/4/2020).
Chiras mengutarakan, Red Hat Enterprise Linux 8.2 menyediakan kemampuan tersebut, dengan pemantauan cerdas dan proaktif serta tool container skala enterprise. Sehingga, memungkinkan tim TI untuk mendukung kebutuhan penting saat ini.
Sementara, Platform Manager, UNIX Kingfisher PLC, Steve Short menyebutkan, membangun server yang telah disetel, siap pakai dan lebih aman sejak penggunaan awal adalah kebutuhan utama bagi perusahaan TI.
“Red Hat Enterprise Linux dengan Red Hat Insights memberi kami kapasitas ini, sehingga memungkinkan kami untuk mengarahkan server yang langsung dapat digunakan dan memenuhi kebutuhan spesifik kami saat server-server tersebut mulai diterapkan,” ujar Short.
Pembaruan dari Red Hat Enterprise Linux 8.2 ini meningkatkan sejumlah fitur, diantaranya peningkatan visibilitas terhadap keamanan TI, kebijakan baru dan layanan patch, serta layanan drift untuk membantu tim TI membandingkan sistemnya dengan baseline.