JAKARTA,Cobisnis.com – Perayaan ulang tahun Jakarta yang diadakan oleh Myriad.social di metaverse myriad.town (https://myriad.town/?posx=-50&posy=-244) pada tanggal 22 Juni 2023, menunjukkan pentingnya posisi metaverse dalam konteks budaya. Secara tradisional, fokus utama metaverse adalah pada domain cryptocurrency dan seni generatif. Namun, sebagai wadah virtual yang berpotensi menjadi titik konvergensi budaya, metaverse juga berperan dalam fasilitasi penyelenggaraan acara yang inklusif bagi semua pengguna.
“Acara ini membuktikan bahwa metaverse juga penting dari sisi budaya. Sementara ini banyak even fokus ke dunia cryptocurrency atau duna seni generatif, sedangkan metaverse, sebagai tempat maya yang dapat menjadi titik pertemuan antar budaya, juga memfasilitasi penyelenggaraan acara apapun untuk semua netizen,” ungkap CEO Myriad.Social, Jean-Daniel Gauthier.
Acara ini bisa diikuti oleh siapapun dari berbagai belahan dunia, cukup dengan laptop dengan spesifikasi terbatas atau melalui aplikasi mobile Reality Chain yang bisa diunduh di Google Playstore.
“Acara ini keren! Semua manusia di planet ini kini terhubung secara digital, di mana konsep seperti metaverse mulai relevan pada penggunaan di dunia nyata. Indonesia gak boleh ketinggalan. Dalam skenario seperti itu, tidak sulit untuk membayangkan hasil transformatif apa yang dapat dibawa oleh jaringan dunia virtual yaitu metaverse ini ke sistem komunikasi serta kolaborasi kesenian global,” komentar pianis dan komposer yang menjadi salah satu musisi yang terjun sejak awal ke dunia NFT, serta pendiri G20 Orchestra, Ananda Sukarlan.Pengembangan solusi teknologi yang memungkinkan partisipasi yang mudah dan inklusif bagi pengguna dengan beragam tingkat aksesibilitas merupakan tantangan yang harus diatasi untuk memastikan adopsi yang luas dan keberlanjutan metaverse.
“Selain itu, penting juga untuk mengevaluasi manfaat nyata yang dihasilkan oleh metaverse. Keberhasilan metaverse tidak hanya bergantung pada kemampuan teknologi, tetapi juga pada manfaat yang dapat ditawarkan dalam konteks komunikasi, kolaborasi, dan pertukaran budaya. Dalam rangka memperkaya pengalaman pengguna, pengembang seperti Myriad.social perlu terus berinovasi dan menghadirkan acara dan diskusi yang memiliki dampak positif dan bernilai,” sambung Jean Danny Gauthier dalam pernyataan tertulis.
Menurutnya, pendekatan yang holistik dan berfokus pada aspek budaya, inklusivitas, dan manfaat nyata, membuat metaverse berpotensi untuk mengubah paradigma komunikasi dan kolaborasi di era digital.
“Dengan terhubungnya manusia secara virtual melalui metaverse, terbuka peluang baru untuk pertukaran budaya dan pengalaman lintas batas yang sebelumnya sulit dicapai secara fisik.
Inilah momentum yang menarik bagi generasi Z dan seluruh masyarakat global untuk mengeksplorasi potensi metaverse dalam menciptakan hubungan antarbudaya yang mendalam dan bermanfaat,” tutup Danny, panggilan akrabnya.