JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa buka suara soal capaian pajak yang masih jauh dari target. Ia jujur mengakui, beban target pajak tahun 2025 sebesar Rp2.189 triliun bukan hal mudah untuk dicapai.
Menurut Purbaya, penyebab utama bukan di kinerja petugas pajak, melainkan kondisi ekonomi nasional yang belum melaju secepat harapan pemerintah. “Bukan salah orang pajak itu nggak tercapai. Karena ekonominya turun,” katanya lewat akun resmi @menkeuri.
Pernyataan itu sontak menarik perhatian publik. Di tengah tekanan ekonomi global dan lemahnya konsumsi dalam negeri, pemerintah memang dituntut bekerja ekstra untuk menjaga penerimaan negara tetap stabil.
Purbaya menegaskan, performa petugas pajak sudah optimal. Namun, saat aktivitas ekonomi masyarakat menurun, otomatis potensi penerimaan pajak ikut tertekan. “Kalau basis ekonominya belum kuat, penerimaan juga pasti berat,” tambahnya.
Meski begitu, pemerintah tidak tinggal diam. Berbagai stimulus fiskal sedang digelontorkan, mulai dari insentif usaha hingga percepatan proyek strategis nasional untuk menggerakkan ekonomi rakyat.
“Teman pajak jangan putus asa, target pasti tercapai,” ucap Purbaya menyemangati para aparat pajak di seluruh daerah. Pesan itu disambut positif di kalangan pegawai pajak yang selama ini menghadapi tekanan target tinggi.
Kementerian Keuangan mencatat, hingga awal November, masih ada sisa sekitar Rp894 triliun yang harus dikejar hingga akhir tahun untuk mencapai target 2025. Angka itu menunjukkan tantangan besar bagi pemerintah di sisa waktu yang makin sempit.
Purbaya tetap optimistis. Ia yakin strategi fiskal yang dijalankan bisa membantu menstabilkan pendapatan negara. “Yang penting terus gerak, jangan menyerah,” ujarnya dalam keterangan singkat.
Selain itu, Purbaya menyebut harapan baru muncul untuk tahun depan. Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2026 bisa menembus 6 persen, yang diharapkan membuka ruang lebih luas bagi pajak dan investasi.
Jika pertumbuhan itu tercapai, peluang memperkuat penerimaan negara dan memperbaiki iklim investasi akan semakin besar. Pemerintah pun berharap, stabilitas ekonomi bisa menjadi fondasi kuat untuk mewujudkan pembangunan yang lebih merata.














