Cobisnis.com – PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) atau WOM Finance berencana mengucurkan pembiayaan sebesar Rp5,3 triliun pada 2021. Target pembiayaan sebesar itu diharapkan dapat tercapai karena tren membaiknya pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19 seiring dengan ketersediaan vaksin.
Angka Rp 5,3 triliun lebih tinggi antara 39 – 51 persen bila dibandingkan dengan target yang telah direvisi pada tahun ini, yakni, dari sebelumnya sebesar Rp6,5 triliun menjadi Rp2,6 – 3,25 triliun.
Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Sutandar, mengatakan optimistis target yang direvisi itu dapat dicapai hingga akhir tahun. Pasalnya, kinerja perseroan per September 2020 tetap baik kendati daya beli masyarakat menurun akibat pandemi Covid-19.
“Kinerja yang baik itu berkat manajemen perseroan yang fokus pada program restrukturisasi, efisiensi biaya, dan mendorong lini bisnis yang memiliki profitabilitas tinggi,” kata Djaja Sutandar pada acara paparan publik virtual di Jakarta, Kamis (05/11/2020).
Siapkan Strategi
Untuk mencapai target pembiayaan tahun 2021, manajemen WOM Finance telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengoptimalkan pertumbuhan. Misalnya, meningkatkan penyaluran pembiayaan konsumen melalui pengembangan program promosi yang menarik dan tetap menjaga kualitas portofolio perusahaan.
Kemudian memperbaiki proses bisnis melalui digitalisasi proses akuisisi, pembayaran digital dan pengembangan aplikasi Kawan.
“Satu hal penting lainnya adalah kami akan meningkatkan produktivitas dan efektivitas tenaga pemasaran dan penagihan agar menghasilkan kualitas portofolio yang semakin sehat,” jelas Djaja.
Dari target pembiayaan yang sudah direvisi tahun ini menjadi antara Rp2,6-3,25 triliun tersebut, realisasi pembiayaan WOM Finance per September 2020 sudah mencapai Rp1,8 triliun. Porsi pembiayaan yang sudah direalisasikan tersebut sudah mencapai 55-69 persen dari target revisi tersebut.
Pandemi Covid-19, kata Djaja, memang mempengaruhi lini bisnis WOM Finance. Itu terlihat dari terkoreksinya kinerja keuangan pada triwulan ketiga 2020 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Per September 2020, Perseroan meraih laba sebelum pajak Rp 86 miliar setelah berhasil menyalurkan pembiayaan kendaraan bermotor sebanyak 98.000 unit.
Dari total realisasi pembiayaan selama sembilan bulan pertama tahun ini yang mencapai Rp1,8 triliun tersebut, kontributor terbesarnya adalah pembiayaan multiguna jasa MotorKu dan MobilKu senilai Rp1,1 triliun dan pembiayaan multiguna barang motor baru dan bekas Rp 658 miliar.
Direktur Keuangan WOMF, Zacharia Susantadiredja, mengatakan terkoreksinya kinerja perseroan disebabkan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Indonesia pada triwulan kedua 2020. PSBB, kata dia, sangat mempengaruhi aktivitas masyarakat.
Manajemen WOM Finance kemudian memaksimalkan beberapa strategi yang akan diterapkan hingga akhir tahun ini.
“Salah satu strategi tersebut adalah program restrukturisasi kredit 126.000 konsumen senilai Rp1,6 triliun sejak 1 April 2020,” kata Zacharia.