Cobisnis.com – Rencana Penawaran Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) mendapat respons positif dari kalangan investor di Bursa Efek Indonesia. Terbukti dengan kelebihan pemesanan atau oversubscribed hingga 67 kali dari pooling, dengan dukungan sekitar 3.000 investor ritel. Respon positif ini juga didorong oleh kinerja positif yang dicapai Victoria Care Indonesia serta rencana pengembangan bisnis di masa mendatang.
Direktur Utama PT Victoria Care Indonesia, Billy Hartono Salim, mengatakan dalam memproduksi seluruh barang konsumsinya (consumer goods) VICI selalu mengedepankan inovasi produk sehingga mendorong munculnya beragam produk personal care baru sesuai permintaan pasar.
Inovasi dilakukan dengan penambahan varian produk. Misalnya penambahan beragam warna pastel pada produk pewarna rambut Miranda. VICI saat ini memiliki market share terbesar untuk produk pewarna rambut di pasar domestik untuk segmen middle-to-low.
VICI juga berhasil memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) dalam peluncuran produk pewarna rambut Miranda varian baru pastel color series. Inovasi ini dilakukan untuk memperluas jangkauan pasar, dengan cara mengadakan event pewarnaan rambut serentak di 34 provinsi dengan peserta sebanyak 1.500 orang dan disiarkan secara daring langsung dari 34 provinsi.
“Kita disambut 10 ribu viewers lebih. Ini membuat kita yakin ke depan akan menunjang sales kita,” kata Billy dalam siaran pers, Kamis (17 Desember 2020).
VICI juga terus mengeluarkan beragam produk baru sesuai dengan tren dan kebutuhan industri. Baik tren dan kebutuhan di pasar domestik maupun internasional.
“Jadi hal-hal baru yang demand di pasar apa yang diperlukan. Kita dengan cepat
melakukan penyesuaian di R&D (Research and Development) kami. Jadi R&D kami dalam waktu sekitar 6 bulan itu dan tim marketing bekerja ekstra keras untuk mengadaptasi dan memenuhi kebutuhan demand itu. Kita berusaha one step ahead di depan kompetitor,” ujar Billy.
Berbagai inovasi produk personal care yang dibuat oleh VICI, terbukti berhasil
mendorong rata-rata pertumbuhan penjualan hingga 30% per tahun dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.
“Di bottom line-nya, laba bersihnya setiap tahun melonjak luar biasa,” tegas Billy.
Pertumbuhan bisnis VICI juga ditopang oleh rantai distribusi dan penjualan yang
cukup solid. Baik rantai distribusi dan penjualan di pasar domestik maupun
internasional. Untuk pasar domestik, produk VICI telah menjangkau seluruh provinsi di Indonesia, dari Aceh sampai dengan Papua.
“Baik cover di modern chain store, traditional outlet, maupun di grosir, itu sudah kami lakukan hampir 30 tahun. Ini adalah kunci sukses dari perusahaan kami,” ungkap Billy.
Di pasar internasional, VICI juga telah mengekspor produk-produknya
ke luar Indonesia. Mulai dari Jepang, Tiongkok, hingga Brunei. Billy mengakui bahwa kinerja ekspor tahun ini memang sedikit melambat.
“Tapi pasar ekspor tahun depan
di Q2 itu sudah mulai terasa, karena kita sudah ekspor ke beberapa negara.”
Untuk 2020 ini, VICI masih optimis dapat menjaga pertumbuhan pendapatan seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
“Sampai akhir tahun, kita akan
tutup growth 30% lagi. Jadi mudah-mudahan pertumbuhannya bisa luar biasa, di situasi yang sulit ini, dengan bottom line 25% lebih dari 2019,” ujar Billy.
Sinyal Positif dari Pasar Modal
Mengenai rencana IPO, listing Victoria Care Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan digelar pada Kamis 17 Desember 2020, Billy menyebutkan saham VICI telah mengalami kelebihan permintaan dari investor di BEI.
“Menurut report dari lead underwriter kami, bahwa minat investor retail ini luar biasa. Kita telah mencapai
oversubscribe sekitar 67 kali dari pooling. Itu cukup banyak di dalam kondisi yang seperti ini,” kata Billy.
Billy juga menegaskan bahwa tingginya minat investor tersebut juga tidak lepas dari fundamental dan portofolio bisnis yang dihasilkan oleh VICI.
“Ini kembali pada fundamental. Kami sudah buktikan selama 4 tahun terakhir ini fundamental dan kinerja kami sangat bagus sekali. Baik pertumbuhan di pendapatannya maupun laba
bersihnya,” ujar Billy.
Apalagi, kata Billy, hasil perolehan dana dari 1,008 miliar lembar saham yang
ditawarkan ke publik nantinya akan dipakai untuk menunjang pertumbuhan bisnis VICI. Dengan rincian penggunaan sebanyak 26% untuk menunjang fasilitas pergudangan dan 74% untuk menambah modal kerja.
“Karena dalam situasi seperti ini kita memerlukan fasilitas pergudangan untuk menyimpan produk-produk kami. Kemudian dengan sales yang tinggi, piutang yang semakin tinggi, keep stock inventory juga tinggi, maka kami mengantisipasi berbagai hal tersebut dengan menambah modal kerja,” jelas Billy.