Cobisnis.com – PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) menerapkan implementasi transaksi nontunai di sejumlah destinasi yang dikelolanya.
Seperti diketahui, transaksi cashless menjadi bagian penerapan protokol kesehatan ketat di kawasan wisatanya guna menjaga kebersihan, keamanan, kesehatan dan keselamatan wisatawan yang berkunjung.
“Kami sangat concern terhadap protokol kesehatan. Dalam hal ini, destinasi kami sudah mendapat penilaian sertifikat CHSE dari Kemenparekraf,” kata Direktur Teknik dan Infrastruktur PT TWC Mardijono Nugroho dalam siaran pers, Jumat (19 Maret 2021).
PT TWC, kata dia, dinilai terbaik dalam penerapan, bahkan menjadi contoh untuk penerapan protokol kesehatan. Salah satu penerapan protokol ini adalah transaksi pembelian tiket masuk dengan nontunai.
“Hal ini telah kita lakukan untuk melindungi wisatawan dan juga pekerja kita,” ujarnya.
Pngenalan dan penerapan keberadaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) Bank Indonesia menyatukan semua aplikasi pembayaran bagi masyarakat.
PT TWC sebagai perusahaan BUMN pengelola pariwisata berbasis cagar budaya turut mendukung penerapan QRIS ini.
“Tentunya kami mendukung penerapan QRIS ini untuk memudahkan masyarakat bertransaksi secara aman di objek wisata. Tentunya hal ini sejalan dengan mulai aktifnya kembali pariwisata seiring dengan proses vaksinasi yang gencar dilakukan pemerintah,” jelas Mardijono.
Proses digitalisasi telah dilakukan PT TWC sejak 2019. Selain proses tiket yang sudah nontunai, PT TWC juga telah melakukan sosialisasi kepada para pedagang di kawasan Borobudur untuk melakukan transaksi non-tunai.
Upaya PT TWC meningkatkan digitalisasi di setiap proses kerja ini berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governace (GCG).
“Upaya digitalisasi ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan. Mereka tidak lagi kontak dengan tiket, pokoknya langsung datang, langsung lihat. Semua aman dengan transaksi ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal Taufik Amrozi mengatakanQRIS QRIS menjadi langkah awal dan solusi pemulihan sektor pariwisata yang minim kontak fisik, selain vaksinasi.
Bank Indonesia Jawa Tengah sendiri telah memasang QRIS di 400 destinasi wisata yang telah beroperasi terbatas, salah satunya Taman Wisata Candi Borobudur.
“Bank Indonesia Jawa Tengah mendukung penggunaan QRIS yang akan kita pasang di pintu-pintu masuk di destinasi wisata, maupun juga di resto, cafe dan pembayaran parkir. Kita juga telah melakukan sosialisasi kepada mahasiswa, pemda bahkan ibu-ibu PKK. Kita ubah menjadi gaya hidup kekinian,” ujarnya.