JAKARTA,Cobisnis.com – Sejak April 2020 hingga Juni 2022, Program Kartu Prakerja mencatat penerima manfaat sebanyak 13,4 juta orang di seluruh Indonesia. Program tersebut merupakan janji kampanye Presiden Joko Widodo tahun 2019.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan jumlah tersebut bukan sekadar angka. Program Kartu Prakerja efektif menjalankan misi ganda, baik untuk meningkatkan keterampilan maupun untuk perlindungan masyarakat.
“Jumlah tersebut bukan sekadar angka. Namun ini sumber daya manusia yang luar biasa,” katanya dalam webinar bertajuk ‘Dua Tahun Perjalanan Kartu Prakerja Mentransformasi Layanan Publik: Capaian, Pelajaran, Strategi ke Depan’, Rabu 27 Juli.
Penerima Program Kartu Prakerja berasal dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Mulai dari Kabupaten Merauke sebanyak 16.908 orang, Sabang 1.653 orang, hingga Kepulauan Talaud sebanyak 2.924 orang.
Airlangga mengatakan peserta Kartu Prakerja tersebut hampir seimbang antara laki-laki dan perempuan termasuk melibatkan disabilitas, orang tua hingga peserta dengan pendidikan sekolah dasar (SD).
Dengan jumlah peserta itu lanjut Airlangga program kartu pra kerja terbukti inklusif seperti agenda tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yakni Leave No One Behind.
Airlangga juga mengatakan beberapa survei independen menunjukkan peserta program puas dengan pelatihan yang diambil dan puas dengan metode non-tunai dengan banyak opsi pembayaran yang digunakan di Program Kartu Prakerja.
“Hasil baik adalah buah dari serangkaian proses yang baik. Ada prinsip-prinsip dasar di balik proses implementasi. Pertama, Program Kartu Prakerja adalah kebijakan yang disusun berbasis data. Selama dua tahun berjalan, ada 11 juta penerima manfaat yang telah menjawab survei evaluasi sehingga kita tahu persepsi mereka dan dapat melakukan perubahan bila data mendukung,” katanya.