JAKARTA, Cobisnis.com – Nama Jake Paul kembali jadi sorotan publik setelah kiprahnya di dunia tinju profesional menarik perhatian global, bukan hanya karena laga, tapi juga kekayaannya.
Jake Paul dikenal sebagai figur publik asal Amerika Serikat yang memulai karier dari platform media sosial seperti Vine dan YouTube sebelum masuk ke industri hiburan arus utama.
Popularitasnya melonjak lewat konten digital, kerja sama brand, dan basis penggemar besar yang membuat namanya cepat dikenal lintas negara dan generasi muda.
Sekitar 2018, Jake Paul mulai serius menekuni dunia tinju. Langkah ini awalnya dianggap sensasi, namun perlahan berubah menjadi bisnis olahraga bernilai besar.
Secara rekor, Paul telah menjalani lebih dari belasan laga profesional. Lawan-lawannya berasal dari berbagai latar, mulai dari atlet MMA hingga petinju veteran.
Dari sisi ekonomi, nilai jual Jake Paul terletak pada kemampuannya menarik penonton nontradisional. Laga-laganya rutin ditonton jutaan orang dan diminati sponsor besar.
Total kekayaan Jake Paul diperkirakan berada di kisaran USD 80–100 juta atau sekitar Rp1,2–1,6 triliun, berdasarkan pendapatan lintas sektor.
Sumber uangnya berasal dari YouTube, bayaran pertarungan tinju, hak siar, endorsement, serta bisnis pribadi seperti minuman energi dan brand gaya hidup.
Fenomena Jake Paul mencerminkan pergeseran industri olahraga, di mana popularitas digital kini punya pengaruh besar terhadap nilai ekonomi sebuah pertandingan.
Dalam konteks sosial dan bisnis hiburan, Jake Paul menjadi contoh bagaimana personal branding mampu mengubah influencer menjadi pelaku utama di industri olahraga profesional.














