Cobisnis.com – Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelaksana konstruksi PT Pratama Widya Tbk (PTPW) telah mencatatkan laba sebesar Rp 22,08 miliar per 30 Juni 2020. Meski di tengah kondisi pandemi corona, jumlah laba di kuartal II 2020 tersebut naik sebesar 7% dibandingkan periode sama tahun lalu. Sedangkan, pendapatan PTPW yaitu senilai Rp 102,6 miliar.
“Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020, pendapatan PTPW mencapai Rp 102.601.573.317 dengan laba di kisaran Rp 22.083.195.866 naik 7% dibandingkan 30 Juni 2019,” ujar Corporate Secretary and Business Development PTPW, Richard Antonio di Jakarta, Rabu (5/8). Sementara, kontrak baru yang telah diperoleh hingga kini sebesar Rp 113.360.590.380 atau tercapai 61% dari target tahun 2020.
Perseroan telah merevisi target pendapatan di tahun 2020 yang sebelumnya Rp211 miliar menjadi Rp185 miliar atau naik sekitar 1,55% dibanding tahun 2019 dengan rasio net profit margin diatas 20%. Adapun belanja modal atau capital expenditure (capex) yang disiapkan PTPW pada tahun ini yaitu sebesar Rp 103,76 miliar. “Dengan realisasi berupa pembelian lahan sebesar Rp 16,96 miliar, bangunan sebesar Rp 5,46 miliar dan alat berat senilai Rp 24,61 miliar,” jelasnya.
Sebagai upaya mempertahankan bisnis di kala pandemi ini, PTPW telah melaksanakan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan perusahaan lain agar dapat bersinergi dan produktif. Misalnya saja, KSO dengan PT PP Presisi Tbk untuk pekerjaan Cement Deep Mixing (CDM). “Kami bersaing dengan Perusahaan asing untuk pekerjaan ini karena CDM merupakan hal baru di dunia konstruksi Indonesia sehingga pelaku pasarnya masih sedikit,” ujar Richard.
Selain itu, pihak PTPW juga melakukan kerja sama dalam hal transfer knowledge bidang teknologi alat berat dengan Sunward Intelligent Equipment Co Ltd yang merupakan perusahaan terbuka di Tiongkok dan mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah Tiongkok.
“Dalam hal kontrak, strategi kami adalah berfokus pada proyek infrastruktur, karena pembangunan infrastruktur akan selalu ada untuk menunjang perekonomian setelah masa pandemi selesai,” sambungnya.
PTPW Garap Proyek Ibu Kota Negara
Pemerintah tetap berencana melanjutkan proyek pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur di tengah pandemi ini. Tak akan membebani APBN, pembangunan itu dikabarkan lebih fokus ke pembiayaan Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
Berkenaan itu, PTPW pun turut terlibat dalam pembangunan ibu kota negara baru beranggaran senilai Rp 486 triliun tersebut. Manajemen menargetkan dari proyek Ibu Kota Baru di Kalimantan ini, akan dapat memberikan kontribusi omset sebesar Rp 4,8 triliun.
“Untuk mencapai target tersebut, kami telah merencanakan pembangunan kantor cabang dan workshop di pulau Kalimantan pada tahun 2021,” ujar dia.
PTPW kini tengah menjalankan proyek infrastruktur, seperti pembangunan bendungan di Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara, proyek jalan tol di Balikpapan – Samarinda dan Aceh, serta kereta cepat di Jawa Barat.