Cobisnis.com – PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) yang ditugaskan menjadi Digital Attacker BRI Group, terus berbenah guna menunjang transformasi digital yang dilakukan Perseroan, sehingga BRI Agro terus berinovasi pada produk layanan digital yang dimiliki oleh BRI Agro.
“Pinang merupakan pionir dari Digital Loan di Indonesia, dengan memanfaatkan teknologi face recognition, digital signature, dan plafond pinjaman yang mencapai 25 Juta Rupiah, Pinang akan masuk ke dalam ekosistem fintech untuk mengakselerasi peningkatan penetrasi di masyarakat saat persaingan industri jasa keuangan yang semakin ketat.
Inovasi terbaru Pinang adalah pada Credit Scoring Engine mampu meningkatkan Approval Rate yang memungkinkan nasabah Pinang untuk mendapatkan plafond pinjaman yang lebih fleksibel, untuk memudahkan nasabah untuk memenuhi kebutuhan” ucap Sigit Murtiyoso Direktur Retail Agri dan Pendanaan BRI Agro.
“Persiapan kami dalam memasuki persaingan digital sudah kami garap sejak tahun 2018, yaitu melalui produk pinjaman digital yang disebut Pinjam Tenang (Pinang). Pinang adalah pinjaman berbasis digital yang merupakan produk pinjaman berbasis aplikasi pertama di Indonesia yang dimiliki oleh Bank. Aplikasi Pinang sudah sepenuhnya digital dengan sistem verifikasi digital, digital scoring dan tanda tangan digital.
Pinang sudah seratus persen digital end to end process, tanpa perlu tatap muka, tanpa perlu tanda tangan basah, dan tanpa perlu datang kantor BRI Agro. Pada tahun 2020, total pencairan Pinang mencapai sebesar Rp70,6 miliar dan telah disalurkan kepada 18.069 debitur” tambah Sigit.
Sigit mengatakan bahwa modernisasi Pinang pada Credit Scoring Engine menghasilkan pertumbuhan yang masif. “Penyaluran kredit Pinang saat ini mencapai 500 Juta Rupiah dalam satu hari. Untuk kedepannya Pinang bersama mitra strategis akan menyiapkan program menarik sehingga diharapkan tercipta Brand Engagement antara masyarakat dengan produk Pinang yang dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi masyarakat dan BRI Agro.
Pinang akan kami akselerasi didalam ekosistem Fintech dan Gig economy dalam rangka menciptakan infrastruktur digital bagi pekerja di sektor Gig economy” imbuhnya.
“Selain melakukan pengembangan produk melalui pinjaman digital, kami juga melakukan partnership dengan ekosistem yang berada di industri keuangan digital yaitu fintech. Fintech memiliki keunggulan dengan proses yang lebih cepat, lebih mudah dan serba digital. Kami dari sisi Perbankan melihat satu peluang yang baik dengan adanya kolaborasi.
Kerjasama dengan Fintech yang sudah dilakukan adalah dengan Investree, Modal Rakyat, Payfazz, TaniHub, dll akan terus dilanjutkan dengan kerjasama Fintech lainnya dalam memperkuat BRI Agro sebagai house of fintech.
Kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi kami untuk membuka peluang bisnis selagi kami mempersiapkan model bisnis baru. Kami juga akan memberikan dukungan layanan perbankan bagi Fintech yang telah berkerjasama dengan kami. Pada tahun 2020, total disbursement melalui partnership mencapai sebesar Rp.215 miliar”ucap Sigit.
“Aplikasi Pinang diharapkan dapat menjadi produk digital lending pilihan masyarakat, di antara sekian banyak produk fintech lain karena keunggulan pada kecepatan pencairan, keamanan data konsumen, dan bebas dari biaya admin dan biaya tambahan lain,” tutup Sigit.