Cobisnis.com – Head of Corporate Affairs & Sustainability PT Unilever Indonesia, Nurdiana Darus, memaparkan tiga tujuan Unilever Indonesia Foundation (UIF) dalam menjalankan program Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan yang berkelanjutan.
“Percaya akan pentingnya kolaborasi, UIF terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan LSM di tingkat lokal maupun nasional,” kata Nurdiana dalam webinar Sustainability Day: Kolaborasi dan Aksi untuk Masa Depan Berkelanjutan, Senin (23 November 2020).
Dengan kolaborasi, kata dia, UIF memetakan permasalahan lebih baik sehingga program yang dilaksanakan selalu relevan dan memberikan dampak yang efektif. UIF juga selalu melibatkan partisipasi aktif masyarakat karena kesuksesan dari pembangunan berkelanjutan tidak terlepas dari kesadaran dan peranan masyarakat menuju perubahan.
Program keberlanjutan UIF terbagi atas tiga tujuan utama, yaitu:
1. INDONESIA SEHAT
Program ini meningkatkan kualitas kesehatan, higienitas serta kualitas gizi masyarakat. UIF berfokus pada kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama kepada anak usia sekolah dan para ibu, karena kebiasaan baik dan sehat di ruang lingkup keluarga menjadi awal bagi masyarakat yang lebih sehat.
Indonesia SEHAT mendapat apresiasi dari Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, dr. Kirana Pritasari. Ia memuji komitmen Unilever Indonesia dalam melakukan pendekatan multisektor melalui kolaborasi dan kemitraan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama di tengah kondisi pandemi.
“Bersama-sama, kita perlu memperkuat intervensi perubahan perilaku sehat, serta mengintensifkan penerapan PHBS dan GERMAS di seluruh komponen bangsa. Dengan demikian, kita dapat melaksanakan program-program kesehatan secara lebih sinergis dan berkelanjutan,” ujar dr. Kirana.
2. INDONESIA HIJAU
Program ini mewujudkan planet yang bersih, lestari, sehat, aman, dan nyaman melalui tiga inisiatif besar, yaitu: Mengambil peran dalam upaya mengurai permasalahan sampah, khususnya sampah plastik; Mengambil peran dalam upaya mengatasi krisis iklim dengan menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK); dan Mengambil peran dalam upaya mengatasi krisis air.
Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Emil Dardak, mengingatkan pentingnya berkolaborasi dalam mewujudkan Indonesia Hijau. Emil mencontohkan kerja sama lintas sektor Pemprov Jatim mengatasi permasalahan lingkungan.
“Pemprov Jatim mendukung pilot project bernama Closing the Loop, sebuah kolaborasi antara UCLG Asia Pacific, ASEAN, dan lembaga PBB UN ECOSOC. Proyek akan dilakukan di Surabaya, salah satu dari empat kota di ASEAN yang terpilih menjadi lokasi percontohan, berfokus pada keberlanjutan penanganan limbah plastik melibatkan peran aktif dari pelaku industri,” jelas Emil Dardak.
3. INDONESIA SEJAHTERA
Program ini mengedepankan strategi dan penerapan bisnis yang inklusif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan di sepanjang rantai nilai bisnisnya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan maju.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin, mengatakan pemerintah telah menyiapkan berbagai program pembangunan dalam RPJMN guna menghadapi berbagai tantangan di bidang ekonomi.
“Kolaborasi bersama sektor swasta membantu kami melibatkan masyarakat Bottom of the Pyramid melalui penguatan rantai nilai industri dari hulu ke hilir, sehingga kita dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan mendorong pemulihan mengatasi dampak sosial ekonomi akibat pandemi secara lebih cepat.”
Direktur PT Unilever Indonesia, Ira Noviarti, mengatakan prinsip keberlanjutan di Unilever Indonesia juga diterapkan melalui berbagai terobosan dalam pengembangan produk dan kemasannya.
Salah satunya melalui komitmen terbaru dari divisi Home Care Unilever yaitu Clean Future, sebuah upaya menciptakan masa depan yang lebih bersih dan lestari dengan melakukan transisi untuk menggantikan 100% karbon yang berasal dari bahan bakar fosil dalam pembuatan, produksi, dan pengemasan rangkaian produk pembersih dan deterjen, diganti dengan karbon terbarukan (daur ulang).
“Dengan skala kami yang besar, dimana konsumen kami tersebar di seluruh penjuru Indonesia, kami sadar bahwa Unilever memiliki kesempatan besar untuk membantu menciptakan masa depan yang lebih baik. Kami yakin, jika semua pihak turut berkolaborasi melakukan aksi nyata mulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga, masa depan yang berkelanjutan dapat kita capai bersama dengan lebih cepat,” jelas Ira.