JAKARTA, Cobisnis.com – Deputi Keuangan dan Bank Sentral negara-negara G20 sepakat untuk terus mengupayakan pemulihan ekonomi dunia.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Wempi Saputra mengatakan, seluruh delegasi yang bertemu dalam Finance and Central Bank Deputies Meeting (FCBD) itu menyatakan komitmennya dalam menguatkan kerja sama di sektor keuangan dan kesehatan guna menghadapi tekanan pandemi yang saat ini menjadi isu utama.
“Hal ini tentunya untuk mencapai pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif,” ujarnya dalam keterangan dikutip Rabu, 16 Februari.
Dalam penjelasan Wempi, komunike yang dirumuskan tertuju pada upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Katanya, meskipun telah terjadi pertumbuhan positif dalam beberapa kuartal terakhir, namun masih terdapat beberapa risiko yang membayangi perekonomian global.
Disamping itu, kemunculan varian baru seperti Omicron dan distribusi vaksin yang belum merata, menjadi tantangan tersendiri untuk pemulihan ekonomi.
“Melalui pertemuan FCBD dua hari ini (15-16 Februari), forum juga akan membahas skema bantuan restrukturisasi utang untuk negara miskin sebagai salah satu agenda guna memperkuat ketahanan finansial negara tersebut,” tuturnya.
Sebagai informasi, komunike adalah pernyataan bersama para anggota forum G20 yang berisikan komitmen bersama yang ingin disampaikan kepada publik dan biasanya terdiri dari isu-isu global terkini dan merupakan hasil konsensus anggota forum G20.
Usulan komunike pertama dari pertemuan kedua tingkat Deputi Menteri Keuangan dan Bank Sentral ini akan dibahas lebih lanjut untuk dapat diadopsi sebagai komitmen bersama anggota G20 pada pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.
Selanjutnya, komunike akan menjadi landasan untuk pembahasan lebih jauh dalam forum kelompok kerja (working group).
Terdapat enam agenda yang dibahas dalam perumusan Komunike ini, yaitu: perekonomian dan kesehatan global, arsitektur keuangan internasional. Lalu, isu sektor keuangan, keuangan berkelanjutan, infrastruktur, dan perpajakan internasional.