Cobisnis.com – Aplikasi kesehatan, Halodoc bekerjasama dengan sejumlah rumah sakit dalam penyediaan tes cepat (rapid test) dan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) atau yang lebih dikenal dengan swab test Covid-19.
Melalui kolaborasi ini, masyarakat dapat memesan paket layanan kesehatan dan tes Covid-19 secara online melalui aplikasi Halodoc. Saat ini, kerjasama tersebut telah dijalin dengan lebih dari 20 rumah sakit yang tersebar di Jabodetabek hingga Karawang. Diantaranya, Rumah Sakit Mitra Keluarga, Rumah Sakit St. Carolus, RS Mayapada, RS Primaya, dan RS Bina Husada Cibinong.
CEO Halodoc, Jonathan Sudharta mengatakan bahwa perluasan tes Covid-19 secara masif berperan penting terhadap upaya percepatan penaganan wabah corona. Sehingga, jumlah pengidap Covid-19 dapat segera terpetakan dan selanjutnya diisolasi untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Untuk merespon kebutuhan tersebut, Halodoc menghubungkan masyarakat dengan sejumlah rumah sakit yang menyediakan beragam paket layanan kesehatan yang bisa dipilih masyarakat sesuai kebutuhan dan kondisi kesehatannya masing-masing,” kata Jonathan dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Jonathan menambahkan untuk mengakses paket layanan kesehatan tersebut, pengguna cukup memilih menu “Covid-19 Test” yang ada di halaman awal aplikasi Halodoc, lalu memilih fasilitas tes yang dibutuhkan. Perlu dicatat, fitur tersebut hadir pada versi terbaru aplikasi Halodoc.
Setelah itu, pengguna dapat memilih rumah sakit, hari dan waktu tes serta paket layanan yang diinginkan untuk rapid test, PCR atau paket pemeriksaan kesehatan lainnya. Pengguna diwajibkan untuk melengkapi data diri dengan mengunggah foto kartu identitas sebagai kelengkapan proses pendaftaran dan menyelesaikan proses pembayaran.
Lebih lanjut, tes PCR dilakukan dengan mengambil cairan tubuh yang paling banyak mengandung virus, seperti melalui hidung, tenggorokan dan dahak. Sementara, rapid test dilakukan dengan menggunakan sampel darah dan berbasis deteksi antibodi.
Kedua metode ini merupakan langkah pertama untuk surveilans epidemiologi atau kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penularan penyakit sebelum penelusuran kontak kepada masyarakat yang kemungkinan terpapar Covid-19.
Chief of Medical Halodoc, Irwan Heriyanto menjelaskan apabila ditemukan hasil positif Covid-19, baik dari rapid test maupun PCR, dokter akan mengevaluasi tingkat gejala pasien untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya.
“Apakah perlu dirujuk ke rumah sakit khusus atau dapat ditangani di rumah. Dalam kasus rapid test dengan hasil non rekatif (negatif), namun ada riwayat kontak atau ada gejala ringan, disarankan untuk melakukan rapid test ulang 7-10 hari kemudian,” jelas Irwan.
Karena, kata dia, ada kemungkinan antibodi belum terbentuk pada saat tes pertama. Hasil dari kedua tes tersebut, perlu dikonsultasikan kembali ke dokter, lantaran membutuhkan interpretasi dan rekomendasi dari seorang ahli.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menekankan urgensi kehadiran layanan tes yang efektif bagi masyarakat luas. Berdasarkan data WHO, sekitar 80% pasien Covid-19 di dunia hanya mengalami gejala ringan dan bisa sembuh dengan perawatan di rumah tanpa perlu dirawat di rumah sakit.