Hans menuturkan bahwa salah satu pertimbangan utama AMRT dalam memasuki Filipina adalah memahami perilaku konsumen lokal. Menurutnya, memahami perilaku konsumen sangat penting sehingga perusahaan merasa perlu untuk berkolaborasi dengan mitra lokal dan tidak beroperasi sendiri di Filipina.
Selain mempelajari perilaku konsumen, Hans mengungkapkan bahwa Filipina merupakan pasar yang potensial karena memiliki jumlah penduduk yang besar. Hal ini sejalan dengan kebutuhan Alfamart untuk beroperasi di pasar yang memiliki skala ekonomi memadai, sehingga memungkinkan pencapaian target pertumbuhan yang optimal.
Ia menambahkan bahwa negara dengan jumlah penduduk di bawah 20-30 juta tidak memenuhi kriteria Alfamart, karena bisnis mereka membutuhkan skala yang signifikan. Dengan pasar yang lebih kecil, sulit bagi Alfamart untuk membuka ratusan gerai sekaligus dan mencapai target yang diharapkan.
Regulasi yang kondusif juga menjadi faktor pertimbangan Alfamart dalam memilih Filipina sebagai lokasi ekspansi. Hans menekankan pentingnya melihat regulasi setempat saat hendak berinvestasi, karena faktor ini turut memengaruhi kelancaran bisnis.
Selain Filipina, Hans mengungkapkan bahwa AMRT tengah mengkaji peluang untuk membuka gerai di negara lain. Meskipun belum dapat diumumkan secara resmi, Alfamart terus menjajaki negara-negara berkembang lain yang memiliki populasi besar dan kepadatan penduduk tinggi, yang dinilai cocok dengan model bisnis mereka.
Saat ini, Alfamart telah memiliki 2.000 gerai di Filipina dan empat Distribution Center yang berlokasi di Imus, Marilao, Mexico, dan Silang. Ekspansi ini menunjukkan komitmen Alfamart dalam memaksimalkan pasar Filipina dengan infrastruktur yang lebih memadai.
Berdasarkan laporan keuangan hingga kuartal III-2024, Alfamart mencatatkan pendapatan bersih dari Alfamart Trading Philippines Inc sebesar Rp 6,23 triliun, meningkat 23,36% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Keuntungan bersih juga melonjak drastis mencapai Rp 61,7 miliar, atau naik 1.166% dibandingkan dengan tahun lalu.
Secara keseluruhan, pendapatan AMRT pada tiga kuartal pertama tahun 2024 mencapai Rp 88,22 triliun, meningkat 10,23% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Segmen makanan menyumbang Rp 62,37 triliun dari total pendapatan, sementara segmen non-makanan menyumbang Rp 25,84 triliun.
Dengan laba bersih AMRT sebesar Rp 2,39 triliun hingga akhir kuartal III-2024, terdapat pertumbuhan laba sebesar 9,52% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan tren pertumbuhan.