JAKARTA – Cobisnis.com – PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) mengandalkan segmen mikro untuk penyaluran kreditnya. Hingga kuartal dua tahun 2021 penyaluran pinjaman perseroan sebesar Rp1,85 triliun atau tumbuh sebesar 8,1% secara tahunan (YTD). Dari total pinjaman Amar Bank, mayoritas masih didominasi oleh Tunaiku.
Pinjaman yang disalurkan Tunaiku sebagian besar diberikan kepada segmen usaha mikro dengan kontribusi sebesar 44% dari total portofolio kredit.
“Hal tersebut menunjukkan segmentasi bisnis dari Amar Bank yang mendukung perbaikan ekonomi nasional, khususnya pada perekonomian UMKM yang berkontribusi sekitar 61,1% terhadap PDB Indonesia,” kata Presiden Direktur & CEO Amar Bank Vishal Tulsian di Jakarta, Rabu (4/8/2021).
Kinerja perseroan pun positif di kuartal dua 2021 dengan laba bersih sebesar Rp2 miliar atau naik 25,3 % secara kuartalan (QoQ). Kontribusi pendapatan operasional mencapai Rp134,5 miliar atau tumbuh 7,5% QoQ dengan ditopang kenaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga.
Amar Bank juga berhasil mencatatkan pendapatan bunga bersih menjadi sebesar Rp87,1 miliar atau naik 6,9% QoQ. “Peningkatan kinerja pada pendapatan bunga Bersih ini disebabkan oleh cost of fund di level optimal sehingga dari sisi profitabilitas konsisten positif,” ujarnya.
Dari sisi pendanaan hingga kuartal II 2021, Amar Bank tetap menjaga besaran dana pihak ketiga (DPK) pada level yang memuaskan. CASA (Current Account and Saving Account) tercatat sebesar Rp155 miliar atau naik 94,7% YTD dan difokuskan untuk naik signifikan kedepannya seiring dengan bertambahnya pengguna digital bank Senyumku.
Senyumku adalah bank digital yang berbasis cloud pertama di Indonesia, diluncurkan pada Agustus 2020 melalui kolaborasi dengan Google. Senyumku yang didukung oleh teknologi AI dan data analytics ini bertujuan membantu masyarakat Indonesia mengembangkan kebiasaan menabung dan menjaga kesehatan finansial. Sementara itu, total aset berhasil tumbuh sebanyak 27,9% YoY atau menjadi sebesar Rp3,9 triliun.
Terlepas dari segala tantangan dan risiko akibat kondisi pandemi Covid-19, rasio keuangan tetap solid hingga kuartal II 2021. Tercatat LCR (Liquidity Coverage Ratio) sebesar 1.873% yang menunjukkan likuiditas Amar Bank masih tergolong baik dan CAR (Capital Adequacy Ratio) tercatat sebesar 33,1%, di atas angka rata-rata industri perbankan per April 2021 sebesar 24,1%.
Hal tersebut membuat Amar Bank masih memiliki ruang yang lebih besar untuk menyalurkan kredit, tentunya dengan tetap mengedepankan asas kehati-hatian seiring konsumsi masyarakat yang perlahan turut meningkat. Di samping itu, LDR (Loan to Deposit Ratio) juga masih tergolong sehat yaitu sebesar 81,4%.
Namun demikian, kinerja positif ini tidak membuat Bank kehilangan kewaspadaan terhadap kondisi perekonomian kedepannya. Walaupun vaksin sudah mulai didistribusikan, perekonomian masih menunjukan perputaran balik positif yang lambat.
Selama kuartal II 2021, Bank tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan dari karyawan, sehingga langkah-langkah mengurangi risiko penyebaran COVID-19 masih terus dilakukan.
Bank juga meningkatkan kegiatan pemasaran, terutama secara digital dan investasi atas pengembangan teknologi untuk menjalankan aktivitas bisnis Amar Bank agar tetap tumbuh dan terakselerasi.
Perseroan juga akan melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang disertai dengan paparan publik (Public Expose) pada 25 Agustus 2021 mendatang.