Cobisnis.com-Masyarakat diimbau untuk menghindari keramaian guna menekan penyebaran covid-19, sejak wabah ini melanda dunia, tak terkecuali Indonesia. Pandemi corona berdampak pada semua sektor, begitu juga dengan aktivitas dan kegiatan belajar mengajar di sekolah juga perkantoran yang mulai memberlakukan dari rumah via daring atau online.
Bagi anak-anak, kegiatan yang biasa dilakukan hilir-mudik di sekolah kinia berganti di dalam ruang yang sempit, lewat komputer, smartphone ataupun televisi. Untuk itu, orangtua punya peran dan tanggung jawab memberi pengertian kepada anak.
Berikut kiat untuk orangtua untuk memastikan perkembangan mental anak tetap seimbang dan maksimal selama pandemi Covid-19, seperti yang disampaikan Danny K. Tania, DISE, M.P & Laurensia Lindi, M.Psi, Psi, seorang Konselor Sekolah Sinarmas World Academy, melalui siaran pers, baru-baru ini.
1. Beri pengertian Covid-19 dengan jujur
Mulailah dengan bertanya, dan mencari tahu seberapa jauh anak merasakan perubahan dalam kesehariannya. Mulai jelaskan tentang mengapa perubahan yang dilakukan itu penting dan apa yang mungkin terjadi apabila perubahan yang dirasakan tidak dilakukan. Perhatikan selalu gaya bahasa yang digunakan positif dan tidak condong menakut-nakuti.
Dalam memberi pengertian, pastikan fakta yang digunakan merupakan fakta dari sumber yang terpercaya, dan penting untuk mengolah fakta tersebut menggunakan kalimat sederhana yanggampang dicerna oleh si kecil. Tanamkan kepada anak untuk aktif bertanya, dan mencari tahu bersama apabila ada situasi yang tidak dipahami.
2. Pembawaan diri yang positif dan semangat
Anak sangat tanggap dalam membaca emosi orang tua dan lingkungan sekitarnya. Sangat penting untuk si kecil mengerti bahwa perubahan yang terjadi tidak merubah orang tua mereka secara emosi dan perilaku.Orang tua harus tetap menjaga energi positif saat beraktivitas sehari-hari, karena energi tersebut yang akan ditangkap oleh anak. Orang tua dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan kepentingan dan tanggung jawab individu dalam sebuah komunitas; bagaimana peran masing-masing dari kita dapat secara langsung berdampak pada virus ini.
Dengan anak sadar peran penting yang dia miliki, hal itu dapat membangkitkan semangat anak dalam memerangi virus bersama sama dengan orang dewasa lainnya; gunakan kesempatan ini untuk membangun nilai global citizenship pada si kecil.
3. Perkaya diri dengan ilmu parenting
Di saat seperti ini, orang tua dituntut untuk dapat menggunakan gadget, menjawab pertanyaan anak, dan menerapkan disiplin dalam rutinitas. Memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan, namun diperlukan.Bukan berarti semua harus dilakukan sendiri, perlu diingat bahwa seluruh orang tua di dunia sedang menghadapi kesulitan yang sama; carilah komunitas positif yang bisa berbagi informasi penting mengenai
parenting. Ambil saja contoh, sekolah Sinarmas World Academy (SWA) mengadakan online counselling gratis untuk publik yang ingin tahu bagaimana cara sehat menata rutinitas disaat work-from-home dan home-learning sedang diterapkan ini. Fasilitasi dan informasi ini dapat dilihat melalui instagram sekolah @swa-jkt.
4. Perbanyak kegiatan bersama
Salah satu hal yang perlu diingat adalah dengan terjadinya pembatasan fisik ini, interaksi sosial anak menjadi sangat minim dan terbatas. Interaksi utama anak bersama orang-tuanya menjadi krusial. Gunakanlahkesempatan ini untuk melakukan kegiatan positif bersama, seperti eksperimen sains, gerakan tarian dan nyanyian, memulai prakarya seni atau bahkan bisa mencoba hal hal baru seperti masak bersama dan belajar bercocok tanam. Meskipun banyak kegiatan yang tidak dapat dilakukan di saat pandemi ini, lebih banyak lagi hal yang dapat dieksplorasi bersama.
Sering sekali keberadaan gadget menjadi penyelamat orang tua disaat menghadapi anak, namun perlu diingat penggunaan gadget berlebihan dan tanpa pengawasan memiliki dampak buruk dalam perkembangan anak. Saran kepada orang tua untuk selalu menetapkan batas penggunaan gadget, dan pastikan ada orang dewasayang mensupervisi anak selama sesi online. Sebagai contoh apabila anak menonton video musik, dapat diimbangi dengan gerakan fisik seperti menari dan bernyanyi bersama sama.
5. Ikuti kelas online
Anak pada awalnya akan memerlukan waktu beradaptasi dengan cara komunikasi online, disinilah orang-tua bisa membantu dan memberi contoh. Selain berinteraksi dengan teman yang sudah di kenal, akan sangat baik untuk bisa mengikuti kelas online baru dan berkenalan dengan teman-teman baru yang sebaya.
Ada banyak kelas online anak-anak yang bermanfaat, sekolah Sinarmas World Academy (SWA) menawarkan kelas online gratis untuk kegiatan musik, kesenian, dan sains untuk anak mulai umur 2 tahun sampai 10 tahun. Setiap kegiatan dipandu oleh guru yang berpengalaman dan menekankan interaksi dengan semua anak yangberpartisipasi. Untuk informasi lengkap mengenai kelas online bisa dilihat di instagram sekolah @swa-jkt.