Cobisnis.com – Analis sudah memperkirakan bahwa penguatan harga komoditas terutama kenaikan tajam harga minyak dan bursa saham AS dapat mempertahankan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu 6 Mei 2020. Namun, indeks saham siang ini kembali ke zona merah.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas mengatakan, kombinasi naiknya harga komoditas seperti WTI Crude Oil sebesar 19,75%, Batu Bara 1,17%, Nikel 1,88%, Timah 0,63%, crude palm oil (CPO) 0,50%, dan Emas 0,20% serta menguatnya Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 0,56% menjadi katalis pendorong IHSG untuk menguat dalam perdagangan Rabu ini.
“Katalis penguatan terjadi di tengah belum terlihat adanya tanda-tanda penurunan alias terus bertambahnya jumlah korban yang terjangkiti dan tewas di Indonesia akibat Covid-19,” kata Edwin di Jakarta, Rabu 6 Mei 2020.
Di Tanah Air, Virus Corona sudah menjangkiti 12.061 orang (menuju 13,000 orang) dengan jumlah yang tewas 872 orang, menuju 1000 orang tewas dan fatality Rate sebesar 7.22% berdasarkan Worldometers Info.
Mengetahui IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya, di tengah investor asing yang terus membukukan Net Sell dimana YTD sudah mencapai Rp19,71 triliun serta secara valuasi cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli, Edwin merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan pembelian saham di harga bawah alias Buy on Weakness (BoW) atau Swing Trade.
Pelaku pasar disarankan fokus atas saham dari Retail, Bank, Coal, Fast Moving Consumer Goods (FMCG), Infrastruktur, Logam Emas, Rokok dan konstruksi pada Rabu ini. “IHSG diperkirakan bergerak dalam kisaran support 4.590 dan resisten 4.670,” ungkap Edwin.
Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG berada di zona merah 26,759 poin (0,58%) ke posisi 4.603,374 dengan angka tertinggi di 4.647,525 atau menguat 17,392 poin dan terendahnya 4.597,751 atau melemah 32,382 poin. Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp2,5 triliun dan Rp306,8 miliar di pasar negosiasi. Total transaksi mencapai Rp2,9 triliun. Sementara itu, investor asing mencatatkan net sell Rp126,3 miliar.
Di atas semua itu, Edwin merekomendasikan Buy on Weakness (BoW) saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).