JAKARTA, COBISNIS.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan peningkatan kuota rumah subsidi skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk tahun ini.
Kuota tersebut naik dari 166.000 unit menjadi 200.000 unit dan akan berlaku mulai 1 September 2024.
Kebijakan ini ditujukan untuk mendukung masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Selain itu, pemerintah juga memperpanjang insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) sebesar 100 persen untuk sektor perumahan hingga akhir 2024.
Langkah ini diambil untuk menjaga dan memperkuat kelas menengah, yang merupakan penggerak utama ekonomi nasional dengan konsumsi yang terus meningkat setiap tahunnya sejak 2002.
Airlangga menekankan pentingnya sektor perumahan bagi kelas menengah, yang menjadi pengeluaran terbesar kedua setelah makanan dan minuman.
Kelas menengah juga berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong kewirausahaan, yang menjadi faktor kunci dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tinggi guna memperkuat posisi kelas menengah di masa depan.