JAKARTA, Cobisnis.com – Pemerintah tengah menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 8 juta per kepala keluarga bagi korban bencana di Sumatera. Hal ini dibahas dalam pertemuan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
Dana bantuan terbagi menjadi Rp 3 juta untuk pemulihan rumah dan Rp 5 juta untuk pemulihan ekonomi. Besaran ini belum termasuk bantuan beras 10 kg per bulan, uang lauk pauk Rp 300-450 ribu per bulan, pembangunan hunian sementara/tetap, dan uang tunggu hunian Rp 600 ribu.
Korban jiwa akan mendapat santunan Rp 15 juta, sementara korban luka berat akan menerima Rp 5 juta. Penyaluran dana dilakukan langsung oleh Kemensos sesuai asesmen pemerintah daerah.
Pertemuan juga membahas distribusi BLT secara tepat dan cepat. BLT reguler sebesar Rp 200 ribu per bulan dan BLT tambahan Rp 900 ribu selama tiga bulan akan diberikan kepada 35 juta kepala keluarga atau 120 juta jiwa.
Dana bantuan diharapkan dapat meringankan beban warga terdampak bencana, sekaligus membantu pemulihan ekonomi lokal yang terhenti akibat bencana.
Proses penyaluran mengikuti prosedur ketat. Seluruh bantuan akan disalurkan berdasarkan data dan persetujuan Bupati/Walikota setempat, agar tepat sasaran.
Selain BLT, pemerintah juga mengerahkan relawan Mandiri dan BUMN Peduli untuk membantu tanggap darurat. Penanganan logistik dan kebutuhan dasar warga menjadi prioritas.
Bantuan ini menjadi bagian dari program perlindungan sosial dan mitigasi risiko bencana yang dijalankan pemerintah untuk memastikan warga terdampak dapat pulih lebih cepat.
Mekanisme pengawasan akan diterapkan agar semua bantuan tersalurkan sesuai kebutuhan dan tidak terjadi penyalahgunaan. Hal ini penting untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi.
Program ini menjadi contoh kolaborasi antara kementerian, pemerintah daerah, dan sektor swasta dalam menghadapi dampak bencana alam secara cepat dan efektif.














