JAKARTA, Cobisnis.com – Pemerintah menegaskan komitmen mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dengan memperkuat integrasi antara kawasan industri dan rantai logistik. Langkah ini dinilai penting untuk mengurangi biaya distribusi dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar domestik maupun global.
Kawasan industri telah lama menjadi pusat aktivitas manufaktur, tetapi tidak selalu terhubung langsung dengan sistem logistik yang efisien. Kondisi ini menyebabkan biaya logistik nasional masih tinggi, mencapai sekitar 23–24% dari PDB, jauh di atas negara maju yang mampu menekan di bawah 15%.
Pemerintah melihat integrasi kawasan industri dengan logistik sebagai strategi menurunkan ongkos produksi. Infrastruktur transportasi, pelabuhan, serta digitalisasi sistem distribusi dipastikan akan disinergikan agar arus barang menjadi lebih cepat dan tepat waktu.
Selain efisiensi biaya, kebijakan ini juga diharapkan memperluas akses pasar bagi produk daerah. Industri di luar Jawa yang selama ini menghadapi kendala distribusi diharapkan dapat lebih mudah menjangkau konsumen nasional hingga internasional.
Integrasi logistik tidak hanya menguntungkan perusahaan besar, tetapi juga membuka peluang bagi UMKM untuk masuk dalam rantai pasok industri. Dengan begitu, ekonomi daerah bisa tumbuh lebih inklusif dan memberikan dampak langsung ke masyarakat.
Langkah ini diproyeksikan mendorong arus investasi baru. Investor cenderung memilih kawasan industri yang terhubung dengan logistik modern, karena efisiensi distribusi berpengaruh langsung terhadap daya saing global.
Pemerintah juga menekankan perlunya penguatan digitalisasi logistik. Sistem yang mampu melacak arus barang secara real time akan meminimalisir kebocoran, meningkatkan transparansi, dan mengurangi waktu tunggu di pelabuhan maupun gudang.
Dari sisi tenaga kerja, kebijakan ini berpotensi membuka lebih banyak lapangan kerja di daerah. Pertumbuhan industri dan distribusi otomatis menciptakan kebutuhan baru di sektor manufaktur, transportasi, hingga jasa penunjang.
Koordinasi lintas kementerian dan pemerintah daerah akan ditingkatkan untuk memastikan kebijakan berjalan optimal. Hal ini penting agar kebijakan tidak berhenti di level konsep, melainkan terealisasi dalam bentuk infrastruktur dan layanan nyata di lapangan.
Pemerintah optimistis integrasi kawasan industri dan rantai logistik akan menjadi katalis penting bagi pertumbuhan ekonomi jangka menengah. Jika kebijakan ini konsisten dijalankan, Indonesia diyakini mampu menekan biaya logistik nasional sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi daerah.














