Cobisnis.com – Pandemi virus corona (Covid-19) telah berdampak pada perekenomian di Indonesia, tidak terkecuali Ekonomi Digital di tanah air. Terlebih, dampak paling besar terhadap perekonomian itu terjadi di negara-negara berkembang, seperti Indonesia.
Pengamat Ekonomi, Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan bahwa pemerintah perlu mewaspadai terjadinya resesi atau penurunan secara simultan pada perekonomian digital di Indonesia akibat wabah corona.
“Kalau bicara terkait ekonomi digital ada data menarik dari Bank Indonesia, bahwa selama bulan Januari 2020 terjadi penurunan nilai transaksi jika dibandingkan bulan Desember 2019. Saya menduga kalau yang digitalnya ini sudah terkena dampak dari Covid-19,” ucap Bhima dalam siaran langsungnya di platform Instagram, Sabtu (28 Maret 2020).
Bhima mengungkapkan bahwa beberapa platform e-commerce di Indonesia itu banyak menjual barang-barang impor dari sejumlah negara, seperti Cina. Artinya, penyebab dari penurunan nilai transaksi itu terjadi akibat supply chain yang berada di Cina terganggu, lantaran Cina juga menghadapi wabah tersebut.
“Kondisi ekonomi digital di era Covid-19 ini terganggu. Sebab, hubungan antara produk impor yang masuk juga terganggu,” jelas Bhima.
Lebih lanjut, menurut Bhima, banyak para platform e-commerce yang menyokong perekonomian digital di Indonesia itu disuntik dana oleh investor asing yang berasal dari negara-negara yang menjadi pusat dari wabah Covid-19 itu sendiri.
Kemudian dia menganalogikan, “pastinya kalau rumahnya kebakaran (akibat Covid-19) dia (para investor) akan memadamkan api di rumahnya terlebih dahulu, baru kemudian dia akan memadamkan api di rumah tetangganya”. Artinya, para investor ini akan berfokus terlebih dahulu terhadap perekonomian di negaranya, sehingga sokongan dana untuk para e-commerce di Indonesia akan terganggu.
Adapun, para pemain besar di ranah e-commerce yang disuntik investor dari negara terdampak Covid-19, seperti Cina. Diantaranya, Tokopode disuntik oleh Alibaba Group, Shopee disokong Tencent serta Lazada ada Alibaba juga.
Di negara Cina sendiri menjadi salah satu negara yang paling besar dampaknya akibat virus corona. Data dari Worldometers.info menyebutkan bahwa China menjadi negara ke-3 dengan jumlah kasus 81.394 pasien positif corona yang tentunya telah menggerogoti perekonomian di negara tersebut.