JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemerintah telah memutuskan tahap pertama hilirisasi dengan target investasi 618 miliar dolar AS akan dimulai dengan 21 proyek strategis senilai 40 miliar dolar AS.
“Proyek-proyek ini mencakup sektor energi, pertambangan, kelautan, hingga pertanian, yang bertujuan menciptakan lapangan kerja serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” ujar Bahlil yang dikutip Selasa, 4 Maret.
Untuk tahap pertama, investasi ini akan membangun storage atau tempat penyimpanan untuk crude dengan kapasitas hingga 30 hari di Pulau Nipah.
Selanjutnya juga akan dibangun refinery dengan kapasitas 500.000 barel.
“Ini salah satu terbesar lainnya. Ini akan mendorong agar ketahanan energi kita betul-betul lebih baik,” kata dia.
Selanjutnya pemerintah juga akan membangun proyek hilirisasi batu bara kalori rendah menjadi Dimethyl Ether (DME) yang akan menjadi substitusi dari elpiji.
“Ini akan kita lakukan agar betul-betul produknya bisa dipasarkan dalam negeri sebagai substitusi impor,” imbuh Bahlil.
Adapun proyek lain yang akan dikembangkan yakni peningkatan nilai tambah pada tembaga, nikel dan bauksit hingga menjadi alumina.
“Lain-lain di perikanan juga masuk terutama kehutanan,” tandas dia.














