Cobisnis.com- Jakarta, 50 Warung Mitra Bukalapak (MBL) di Jakarta berpartisipasi dalam
program pilot penyaluran bantuan sosial melalui warung tradisional kepada masyarakat yang
membutuhkan. Selain ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan harian warga miskin, 10 ribu
paket sembako yang disalurkan merupakan wujud nyata dari komitmen Bukalapak untuk
memberdayakan warung di tengah masa pandemi.
Warung MBL memiliki banyak faktor pendukung yang membuatnya cocok menjadi titik distribusi
bantuan. Nilai tambah tersebut antara lain; sumber daya yang cukup, penyedia antisipasi
kebutuhan bahan pokok di masa pandemi, lokasi yang strategis di tengah pemukiman dan kesiapan
infrastruktur digital melalui aplikasi MBL.
Dalam lawatannya ke salah satu warung MBL di Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan,
Jakarta Selatan, CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin menjelaskan “Para penggerak ekonomi
bangsa ini telah setia bersama kami melewati berbagai rintangan dan pencapaian, sehingga di
waktu-waktu yang penuh tantangan seperti ini, Bukalapak merasa berkewajiban untuk terus
mendukung pelaku usaha mikro yang bisnisnya memang sangat terdampak oleh pandemi
COVID-19, sambil membantu memenuhi kebutuhan pokok warga yang membutuhkan.”
Pada kesempatan yang sama, para ‘Juragan’ Warung MBL mengaku senang karena dapat berbagi
rezeki dalam situasi pandemi ini.
Yanto, salah satu pemilik warung MBL mengaku, pandemi
corona telah mengurangi pendapatannya hingga 40%. “Tapi, saya tetap lebih kasihan lihat
tetangga sekitar pada dirumahkan dan ga narik (ojol) lagi.
Awal bulan puasa saya sama beberapa
teman MBL udah nyalurin sembako juga ke sekitar. Ada yang dari kantong sendiri, atau dari
keluarga dan tetangga yang mampu. Syukur ini Bukalapak juga ngasih. Ngebantu banget”,
ungkapnya.
Begitu pula cerita Achmad, juragan warung yang sudah bergabung dengan MBL sejak ia duduk di
semester akhir kuliah S1, menggantikan ibunya yang berusia lanjut. “Begitu PSBB, warung saya
sepi. Saya ngakalin dengan delivery ke rumah yang pesen deket – deket warung. Tapi memang, saat
bulan puasa, sembako yang paling banyak dicari pelanggan warung. Jadi saya semangat bisa ikut
bantu bareng Bukalapak kasih sembako gratis,” jelasnya.
Selama masa pandemi ini, para Juragan Warung MBL juga telah melakukan berbagai upaya
pencegahan penyebaran Covid-19, diantaranya disiplin menggunakan masker, menyediakan
tempat cuci tangan, menyediakan hand sanitizer, serta melakukan layanan antar ke rumah
pelanggan warung.Paket Sembako yang berisi 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, 1 kg gula dan 1 kg tepung bisa
didapatkan oleh para MBL yang tergabung di program pilot ini.
Sembako kemudian diantar ke
masing-masing warung dan dibagikan secara gratis kepada warga miskin di sekitar warung
tersebut. Melalui mekanisme ini, Bukalapak bermaksud membantu pemerintah memberikan
dukungan kepada pelaku usaha mikro, sekaligus menyalurkan bantuan sembako secara tepat
sasaran. Sebelumnya, Bukalapak juga telah menyerahkan 10 ribu paket sembako kepada
Kementerian Sosial, yang diterima langsung oleh Menteri Sosial RI pada akhir April lalu.
Bukalapak juga berharap, program ini dapat menjadi salah satu kontribusi yang manfaatnya
dirasakan langsung oleh para pelaku usaha mikro, mengingat peran strategisnya yang disampaikan
oleh Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki pada keterangan media beberapa waktu lalu.
Menteri Teten mengemukakan, pihaknya akan memprioritaskan perhatian pada sektor UMKM,
yang telah berkontribusi 60 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap
tenaga kerja hingga 70 persen. Selain itu, 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM yang
89 persen diantaranya berada di level mikro.
Oleh karena itu, keberadaan hampir 2 juta warung MBL di seluruh Indonesia terus menjadi titik
perhatian Bukalapak dalam meningkatkan kapabilitas warung tradisional, sambil menjangkau
lebih banyak masyarakat kelas bawah dan mendorong kesejahteraan rakyat.
Rachmat juga menyampaikan bahwa program pilot ini sudah dilaksanakan di tahap pertama dari
tanggal 6 hingga 15 Mei, dan akan dilanjutkan pada tahap kedua hingga 22 Mei.
Namun, dapat
digelar kembali bila pandemi corona masih terus berlanjut. “Ini adalah pilot project yang kami
pastikan mekanisme dan hasilnya memenuhi harapan.
Kami ingin MBL menjadi aktor yang
berperan meneruskan bantuan dan semakin membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar,
terutama dalam situasi pandemi ini,” pungkasnya.