JAKARTA, Cobisnis.com – Pandemi covid-19 masih belum usai. Hampir seluruh sendi kehidupan terdampak oleh virus yang berasal dari Wuhan, China ini.
Pelambatan ekonomi dunia terjadi. Indonesia pun demikian, meskipun dikatakan tahun 2021 ini sudah mulai menggeliat pertumbuhannya.
Pembatasan kegiatan masyarakat sebagai salah satu strategi pemerintah untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 semakin memberatkan perekonomian masyarakat. Apalagi bagi mereka yang selama ini penghasilannya dari jasa yang melibatkan banyak orang. Mereka pun terpaksa berpikir memutar otak untuk sekedar bertahan hidup. Apalagi di kota besar. Sekali lagi, mereka harus dapat bertahan.
Salah satu yang terdampak pandemi adalah pelaku ekonomi kreatif yang selama ini menjual jasa pertunjukan atau hal serupa di sana. Dampak ini juga dialami oleh mereka yang menggantungkan hidupnya di salah satu destinasi yang digemari warga ibu kota Jakarta maupun luar kota atau bahkan mancanegara, yakni Kota Tua Jakarta.
Ya, destinasi itu bukan sekedar untuk wisata melainkan juga sebagai warisan cagar budaya Indonesia yang meninggalkan bangunan fisik bersejarah. Jumlah kunjungan wisatawan ke kota tua berdasarkan Data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2019 mencapai 5.777.291 pengunjung. Jumlah itu di luar kunjungan ke berbagai destinasi lain di kawasan kota tua antara lain Museum Wayang sebanyak 312.081 pengunjung, Museum Kerammik, 184.485 pengunjung, dan Museum Bahari 27.501 pengunjung.
Pandemi seolah menghentikan nadi kehidupan di Kota Tua Jakarta itu. Beberapa cafe dan resto tutup sehingga pemutusan hubungan kerja tidak bisa dihindari. Penyedia jasa sewa sepeda onthel tidak beroperasi, pedagang makanan dan minuman, penjual aksesori, dan sejumlah costplayer, tidak mendapatkan penghasilan selama hampir dua tahun lamanya.
Setelah hampir dua tahun lamanya, upaya pemerintah mengendalikan Covid-19 membuahkan hasil. Kasus Covid-19 di DKI Jakarta khususnya, turun secara drastis dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turun menjadi level 1. Situasi ini membawa kabar baik bagi pelaku ekonomi di kawasan Kota Tua Jakarta, meski harus melalui proses adaptasi kembali.
Seiring mulai dibukanya lokasi wisata di DKI Jakarta, perlu sebuah upaya untuk kembali menggerakan kegiatan pariwisata agar kembali berdenyut dan wisatawan kembali datang berkunjung. Salah satu upaya untuk membuka pintu itu yaitu melalui serangkaian promosi dan medium promosi yang paling efektif dan berbiaya murah saat ini yaitu melalui media sosial. Kegiatan promosi ini akan jauh terasa dampaknya secara eksponensial jika dilakukan oleh pelaku ekonomi itu sendiri.
Untuk mencapai hal itu, para pelaku ekonomi kreatif di Kota Tua Jakarta perlu dukungan secara moril dari berbagai pihak. Salah satunya melalui peningkatan kompetensi atau keahlian dalam bidang visual, yaitu melalui pelatihan fotografi.
Sebagai bentuk dukungan secara nyata, Indonesia TIC, Mula Indonesia dan Lokaborasi yang didukung penuh oleh BNI, berinisiatif menyelengarakan kegiatan pelatihan fotografi bagi pelaku ekonomi di Kota Tua Jakarta pada 11-12 November 2021.
Melalui kegiatan itu, diharapkan mereka secara mandiri mampu mempromosikan destinasi wisata yang menjadi sumber pendapatan bagi mereka.
Kegiatan pelatihan fotografi ini bersifat intensif dan privat dengan proses seleksi berdasarkan minat dan berasal dari beragam latar belakang profesi. Peserta akan mendalami materi fotografi secara gratis tanpa dipungut biaya selama dua hari dan akan terus didampingi hingga mampu secara mandiri.
Materi yang dipelajari meliputi, teknik dasar fotografi menggunakan smart phone, teknik pencahayaan, foto produk, teknik editing dan setiap peserta akan dipandu cara mengemas foto dalam konten media sosial, menulis caption, tagar dan meningkatkan follower serta engagement.
“Kegiatan ini sangat membatu kami dan teman-teman pekerja seni maupun pecinta fotografi untuk memperkenalkan kawasan wisata kota tua melalui fotografi menjadi lebih baik lagi”, ujar Subagyo peserta workshop yang juga pekerja seni di kawasan kota tua Jakarta.
Sebagai bentuk komitmen BNI yang peduli terhadap pelaku UMKM khususnya yang terdampak langsung pandemi Covid-19. Kegiatan ini sebagai upaya nyata untuk membantu menggerakan kembali kegiatan ekonomi masyarakat agar kembali pulih.