Cobisnis.com – Para investor di bursa saham baik global maupun domestik sudah mempertimbangkan prospek stimulus fiskal yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang terdampak wabah virus corona.
Respons positif tersebut tercermin pada Indeks saham AS yang pada perdagangan kemarin ditutup menguat tajam di mana indeks DJIA naik 4,89% dan S&P500 naik 4,94%. “Sebab, investor mempertimbangkan prospek stimulus fiskal yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi sebagai dampak kasus virus corona,” kata Edwin Lumanto, analis PT Kresna Securities di Jakarta, Rabu 11 Maret 2020.
Dari dalam negeri, lanjut dia, berbagai insentif akan terus dikeluarkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang terganggu akibat penyebaran virus corona. Saat ini Kementerian Keuangan sedang memproses insentif pajak.
Kementerian BUMN juga mempertimbangkan untuk melakukan aksi buyback saham dengan total dana sekitar Rp8 triliun. “IHSG kami perkirakan bergerak di rentang support 5.250 hingga resisten 5.350,” ujarnya.
Pada sesi pertama perdagangan Rabu 11 Maret 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di angka merah 11,102 poin (0,21%) ke posisi 5.209,724. Sepanjang perdagangan sesi pertama, indeks mencapai level tertingginya di 5.264,480 atau menguat 43,654 poin dan terendahnya di 5.178,567 atau melemah 42,259 poin dari posisi pembukaan di angka positif 5.231,609.