JAKARTA,Cobisnis.com – Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT
Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kembali melaksanakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) dalam rangka 45 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia (HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia).
Pada kesempatan kali ini, SRO merealisasikan bantuan untuk mendukung percepatan penurunan tingkat stunting yaitu berupa alat antropometri serta Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) di Kabupaten
Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Pada Selasa (4/7), Kepala Satuan Pemeriksa Internal KSEI Gusrinaldi Akhyar, telah menyerahkan secara simbolis bantuan berupa 90 unit alat antropometri dan 100 unit SDIDTK kepada Bupati Kabupaten
Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor. Seremoni penyerahan bantuan ini dihadiri juga oleh Kepala
Kantor Perwakilan BEI Sumatera Utara M. Pintor Nasution, serta Kepala Unit Komunikasi dan Informasi Publik KPEI Arief Setiawan yang juga sekaligus sebagai Koordinator CSR HUT ke-45 Pasar Modal
Indonesia.
Gusrinaldi Akhyar dalam sambutannya menyampaikan, “Program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pasar modal Indonesia di bidang kesehatan. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung peran
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah, serta ikut serta dalam mencapai target
prioritas dalam Perencanaan Pembangunan Nasional bidang kesehatan di wilayah Sumatera Utara.”
Sebagai informasi, dana kegiatan CSR dalam rangka HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia diperoleh dari alokasi fee transaksi bursa dan fee jasa kustodian sentral pada 9 Agustus 2022 dan 29 Desember 2022 sebesar Rp20,2 miliar, serta alokasi dana CSR dari penyelenggaraan HUT Pasar Modal Indonesia pada tahun
sebelumnya sebesar Rp12,20 miliar.
Selanjutnya, dana tersebut digunakan untuk melaksanakan kegiatan
CSR di berbagai wilayah Indonesia. Adapun bentuk kegiatan CSR yang dilakukan antara lain berupa
penanaman pohon, pengadaan perahu sekolah, program anak sehat untuk pencegahan stunting, restorasi
daerah pesisir termasuk pengembangan kapasitas masyarakat, konservasi pangan lokal, program pemberdayaan sampah, pengolahan dan kampanye sampah plastik, donor darah, bantuan ambulans, bantuan
alat medis dan sarana kesehatan, serta perbaikan sekolah.
Berbagai kegiatan CSR tersebut merupakan bentuk apresiasi atas pencapaian pasar modal Indonesia,sekaligus sebagai bentuk komitmen pasar modal dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,
khususnya terkait bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, sosial, serta ekonomi. Selanjutnya, SRO secara
rutin akan berupaya melaksanakan kegiatan CSR lainnya yang memiliki manfaat dalam jangka panjang bagi
penerima bantuan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi prioritas pembangunan nasional.