JAKARTA, Cobisnis.com -Head of Research Investment Strategist Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya memberikan proyeksi market Indonesia masih akan mendapatkan berkah dari harga komoditas yang diproyeksikan tetap tinggi di tahun depan. Hal ini menyusul besarnya eksposur RI akan ekspor barang komoditas. Momentum tersebut akan mengerek transaksi ekspor Indonesia secara keseluruhan yang pada akhirnya bisa mendorong ekonomi dan
kinerja perusahaan tumbuh lebih tinggi.
“Secara historis, dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia akan meningkat ketika harga komoditas tinggi, seperti pada 2013-2014 dan 2020-2021. Oleh karena itu, sepanjang 2022 aliran dana asing diperkirakan akan terus masuk ke pasar saham domestik sejalan dengan masih tingginya harga komoditas,” ujar Hariyanto dalam webinar di Jakarta (10/12/2021).
Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan, IHSG bisa menguat hingga ke level 7.600 pada 2022 mendatang. Sementara di akhir tahun 2021 diperkirakan IHSG akan bertengger di kisaran 6.880.
Proyeksi tersebut didasarkan pada pertumbuhan kinerja positif emiten yang terus berlanjut dan preferensi para pemodal asing yang menilai bahwa pasar saham negaranegara berkembang memiliki kinerja yang lebih tinggi dibanding negara-negara maju.
Menurut Hariyanto, salah satu komoditas yang akan menjadi primadona adalah minyak sawit mentah
(crude palm oil/CPO). Komoditas ini dipercaya akan membawa dampak signifikan terhadap kinerja IHSG.
Terlebih, saat ini porsi kebun plasma atau kebun yang dimiliki oleh petani jumlahnya kian bertambah. Tingginya harga CPO akan membuat daya beli petani meningkat.
Hariyanto memperkirakan, para petani yang pada tahun ini cenderung menyimpan penghasilannya dalam bentuk tabungan akan membelanjakannya pada 2022
mendatang. Hal tersebut akan berkontribusi terhadap tumbuhnya tingkat konsumsi masyarakat yang menjadi pendorong terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia.