• © Copyright 2025 Cobinis.com – All Right Reserved
Wednesday, December 17, 2025
Cobisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
No Result
View All Result
Cobisnis
No Result
View All Result
Home Nasional

Pakar: Seruan Boikot Produk Prancis Tak Akan Berlangsung Lama

Rizki Meirino by Rizki Meirino
November 3, 2020
in Nasional
0
Pakar: Seruan Boikot Produk Prancis Tak Akan Berlangsung Lama

Cobisnis.com – Seruan boikot produk merek asal Prancis mengancam penjualan beragam produk. Mungkin banyak yang tidak mengetahui ragam brand asal Prancis tersebar mulai dari produk kecantikan hingga otomotif.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang Januari-Juli 2020, Indonesia telah mengimpor barang dari Prancis senilai US$ 682 juta. Angka ini turun jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

Berikut sejumlah produk Prancis di Indonesia:

1. Produk fashion dengan berbagai brand asal Prancis yang banyak dikenal wanita dan pria seperti; Channel, Hermès, Louis Vuitton, Yves Saint Laurent, Lacoste, dan Pierre Cardin.

Brand kosmetik Prancis terkenal seperti; L’Oreal dan Garnier.

2. Produk makanan dan minuman yang sudah akrab di telinga konsumen Indonesia seperti; Danone, dan Kraft.

3. Brand otomotif dan energi seperti Renault, Peugeot, Michelin, Total, dan Elf.

4. Brand penginapan dan pariwisata Prancis terkenal seperti jaringan hotel Accor yang memiliki brand Ibis, Fairmont, Pullman, Novotel, Raffles, hingga Mercure.

Brand asal Prancis tersebut pantas khawatir. Di tengah krisis akibat pandemi Covid-19, brand tersebut juga menghadapi pernyataan Majelis Ulama Indonesia (MUI) lewat surat imbauan memboikot produk Prancis.

Surat imbauan tersebut ditandatangani Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas, dan Wakil Ketua Umum, Muhyiddin Junaidi, tertanggal 30 Oktober 2020.

“Memboikot semua produk yang berasal dari negara Prancis (Produk Prancis) serta mendesak kepada Pemerintah RI untuk melakukan tekanan dan peringatan keras kepada Pemerintah Prancis serta mengambil kebijakan untuk menarik sementara waktu Duta Besar RI di Paris hingga Presiden Emmanuel Macron mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada Ummat Islam se-Dunia,” demikian surat imbauan MUI tersebut.

Barang Mewah

Pengamat ekonomi, Bhima Yudhistira, mengingatkan bahwa produk produk yang langsung didatangkan dari Prancis lebih pas jika yang melakukan boikot adalah masyarakat kelas menengah atas. Rata-rata produk Prancis, kata dia, masuk dalam kategori high-end market atau barang-barang mewah.

“Kalau crazy rich, artis, atau pejabat yang boikot produk Prancis baru dampaknya sangat terasa. Dulu saat normal juga ramai fenomena beli barang mewah lewat jasa titipan, tapi sekarang pelaku Jastip tidak bisa keluar negeri karena Covid-19. Ibaratnya barang Prancis sudah jatuh tertimpa tangga,” ujar Bhima di Jakarta, Selasa (3 November 2020).

Sementara itu, barang-barang milik perusahaan Prancis yang diproduksi di Indonesia sepertinya butuh seruan yang lebih masif agar efek boikot lebih terasa. Menurut Bhima, produk seperti makanan minuman juga dikonsumsi masyarakat kelas bawah setiap hari.

“Ini tidak semudah itu untuk diboikot. Susu SGM, berapa juta bayi yang minum susu formula ini? Aqua juga sudah jadi air minum dalam kemasan yang dikonsumsi banyak rumah tangga. Kecuali boikot-nya bersumber langsung dari Pemerintah, misalnya, keluarkan aturan stop distribusi semua produk Prancis, itu baru efeknya langsung merugikan Prancis,” ujarnya.

Pengamat ekonomi INDEF, Nailul Huda, menilai perdagangan Indonesia-Perancis sebenarnya tidak terlalu signifikan. Dan, memang ada merek produk Perancis yang sudah jadi konsumsi sehari-hari masyarakat Indonesia.

“Khusus untuk produk yang sudah melekat di masyarakat Indonesia, saya rasa susah untuk diboikot, misalnya merek Aqua,” kata Huda menambahkan.

Sementara merek dengan segmen kelas atas seperti LV atau Dior diyakininya tidak akan terpengaruh. Karena isu boikot bukan menjadi perhatian pangsa pasar LV dan Dior tersebut.

“Saya rasa isu boikot-boikot ini tidak akan berlangsung lama. Hanya sesaat saja,” ujarnya.

Download WordPress Themes Free
Download WordPress Themes Free
Download WordPress Themes
Download Best WordPress Themes Free Download
udemy free download
download karbonn firmware
Premium WordPress Themes Download
free online course

Related Posts

Sidang Kasus Chromebook Ditunda, Kuasa Hukum Tegaskan Nadiem Tak Terima Aliran Dana

Sidang Kasus Chromebook Ditunda, Kuasa Hukum Tegaskan Nadiem Tak Terima Aliran Dana

by Dwi Natasya
December 17, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Sidang perdana perkara dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chrome OS (Chromebook) yang menyeret nama Nadiem Makarim ditunda. Penundaan...

Kapolri Hadiri Rakor Lintas Sektoral, Sinergisitas Stakeholder Kunci Pelayanan Nataru

Masjid Terendam Lumpur di Aceh Tamiang Dibersihkan Polisi dan Warga, Aktivitas Ibadah Kembali Normal

by Dwi Natasya
December 17, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Aparat kepolisian bersama masyarakat bergotong royong membersihkan Masjid Raya Al-Furqan di Aceh Tamiang yang sempat terendam lumpur...

Kapolri Hadiri Rakor Lintas Sektoral, Sinergisitas Stakeholder Kunci Pelayanan Nataru

Kapolri Hadiri Rakor Lintas Sektoral, Sinergisitas Stakeholder Kunci Pelayanan Nataru

by Dwi Natasya
December 17, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral yang membahas kesiapan pengamanan dan pelayanan masyarakat...

Mengundurkan diri

3 Petinggi Multi Garam Utama (FOLK) Kompak Mundur, Kenapa?

by Iwan Supriyatna
December 17, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com - PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) mengumumkan perubahan susunan pengurus perseroan setelah pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham...

Palu sidang.

Permohonan Pailit Sari Kreasi Boga (RAFI) Dicabut, Transparansi dan Manajemen Risiko Dipertanyakan

by Iwan Supriyatna
December 17, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com - Meski Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah mengabulkan pencabutan permohonan pailit terhadap PT Sari Kreasi Boga Tbk (SKB)...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Profil Resbob, Konten Kreator yang Hina Suku Sunda

Profil Resbob, Konten Kreator yang Hina Suku Sunda

December 16, 2025
Profil Resbob, Konten Kreator yang Hina Suku Sunda

Resbob Ditangkap Polda Jabar di Jawa Timur, Terseret Kasus Ujaran Kebencian

December 16, 2025
Astra Agro

Inovasi Industri Sawit, Astra Agro Gunakan Digitalisai dan Tentara Serangga Pengendali Hama guna Tekan Emisi Karbon

December 15, 2025
Lewat CALIBER Challenge 2025, Chandra Asri Group Ajak Mahasiswa Rancang Solusi Industri Rendah Karbon

Lewat CALIBER Challenge 2025, Chandra Asri Group Ajak Mahasiswa Rancang Solusi Industri Rendah Karbon

December 16, 2025
Sidang Kasus Chromebook Ditunda, Kuasa Hukum Tegaskan Nadiem Tak Terima Aliran Dana

Sidang Kasus Chromebook Ditunda, Kuasa Hukum Tegaskan Nadiem Tak Terima Aliran Dana

December 17, 2025
Kapolri Hadiri Rakor Lintas Sektoral, Sinergisitas Stakeholder Kunci Pelayanan Nataru

Masjid Terendam Lumpur di Aceh Tamiang Dibersihkan Polisi dan Warga, Aktivitas Ibadah Kembali Normal

December 17, 2025
Kapolri Hadiri Rakor Lintas Sektoral, Sinergisitas Stakeholder Kunci Pelayanan Nataru

Kapolri Hadiri Rakor Lintas Sektoral, Sinergisitas Stakeholder Kunci Pelayanan Nataru

December 17, 2025
Mengundurkan diri

3 Petinggi Multi Garam Utama (FOLK) Kompak Mundur, Kenapa?

December 17, 2025
">
  • Redaksi
  • Profil
  • Media Kit
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi & Bisnis
  • Nasional
  • Industri
  • Lifestyle
  • Humaniora
  • Kesehatan & Olahraga
  • Startup Center
  • Foto
  • Youtube

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved