Jakarta, cobinis.com – Grab, superapp terkemuka di kawasan Asia Tenggara telah merilis ‘Laporan Grab: Tren Layanan Pesan-Antar Online di Indonesia 2022’ yang menunjukkan bagaimana platform online sangat berdampak terhadap cara konsumen Indonesia memesan makanan, berbelanja kebutuhan harian dan mencari hal baru. Menurut hasil survei terhadap lebih dari 20.000 pengguna layanan pesan-antar makanan dan belanja kebutuhan harian online di Indonesia[3], 7 dari 10 responden mengatakan bahwa layanan tersebut merupakan aktivitas harian wajib pasca masa pandemi. 9 dari 10 merchant mengungkapkan bahwa layanan tersebut merupakan hal wajib bagi bisnis mereka[4]. Lebih lanjut, orang Indonesia juga tercatat mengeluarkan uang lebih banyak untuk pesan-antar makan dan kebutuhan harian online, berdasarkan data kenaikan jumlah nilai belanja di GrabFood dan GrabMart.
Di masa sekarang ini, konsumen Indonesia melakukan pemesanan makanan 1.5 kali lebih sering di GrabFood dan GrabMart jika dibandingkan dengan 3 tahun terakhir[5]. Hal ini menunjukkan bahwa tren layanan pesan-antar bukan merupakan tren musiman. Hasil survei juga mengungkapkan adanya peningkatan ketergantungan konsumen pada aplikasi layanan pesan-antar dengan kecenderungan untuk mengandalkan platform tersebut sebagai alat pencari dalam menemukan dan mencoba merchant yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya secara langsung.
Menanggapi survei tersebut, Hadi Surya Koe, Head of Marketing, GrabFood and GrabMart, Grab Indonesia, mengungkapan, “Optimisme konsumen Indonesia dalam menggunakan layanan pesan-antar online sebagai aktivitas keseharian mereka akan terus meningkat, seperti yang terjadi pada negara-negara lain di Asia Tenggara. Menurut laporan terbaru ini, popularitas layanan pesan-antar online, baik untuk makanan atau belanja harian, terus meningkat bagi masyarakat di tahun ini. Kebiasaan baru bagi banyak anggota masyarakat tersebut menjadi kesempatan tambahan bagi brand dan pelaku bisnis lainnya untuk menjangkau lebih banyak konsumen mereka di ranah online. Hal ini tentunya kembali menginspirasi kami untuk terus berinovasi dalam menghadirkan pengalaman yang lebih baik di aplikasi Grab, guna menghadirkan fitur pencarian makanan yang lebih intuitif bagi pengguna serta terus mendukung pertumbuhan mitra merchant kami.”
Beberapa tren industri dan konsumen yang dipaparkan dalam laporan tersebut mencakup:
- Layanan pesan-antar online telah menjadi gaya hidup permanen. Konsumen tidak hanya memesan lebih sering, tetapi juga menghabiskan lebih banyak uang untuk setiap pesanan: Secara regional, pengeluaran bulanan untuk layanan pesan-antar makanan dan belanja harian meningkat sebesar 30% lebih tinggi di bulan Mei 2022 dibandingkan dengan November 2021. Di Indonesia, rata-rata jumlah uang yang dibelanjakan per pesanan di layanan GrabFood meningkat 54%[6] dari tahun 2019 – 2022 dan jumlah pembelanjaan terbesar tahun ini mencapai Rp9.000.000[7]. Sedangkan untuk GrabMart, rata-rata jumlah pembelanjaan per pesanan tumbuh 90%, lebih besar dibanding tahun 2020.
- Konsumen yang paling sering menggunakan layanan pesan-antar adalah keluarga muda[8]: 82% keluarga muda dengan anak di Indonesia menggunakan layanan pesan-antar makanan lebih dari 8 kali dalam sebulan karena tidak ada waktu untuk memasak, tidak ingin mengantri, dan memiliki keinginan untuk menyenangkan keluarganya. Selain itu, 80% pasangan yang sama juga melakukan belanja harian online lebih dari 10 kali dalam sebulan karena kenyamanan dalam menelusuri produk secara online, mencari promosi khusus, dan menemukan berbagai produk baru.
Secara keseluruhan, 25% pengguna yang belanjanya terbanyak berkontribusi terhadap tiga perempat (71%) jumlah yang dibelanjakan untuk layanan pesan-antar dalam skala regional. Untuk layanan pesan-antar makanan, GrabFood menjadi brand yang paling sering digunakan konsumen di Asia Tenggara.
- Konsumen Indonesia sangat menyukai mie instan dan nasi goreng, yang mana keduanya adalah jenis makanan dan menu yang paling sering dipesan di GrabMart dan GrabFood. Dengan 10 bungkus terjual setiap menit di tahun 2022, mie instan menduduki posisi teratas dalam daftar barang yang sering dipesan di GrabMart, diikuti dengan bahan belanja harian lainnya, seperti sayur-sayuran, kopi, nasi, dan minyak goreng. Sedangkan untuk industri kuliner, posisi teratas dari jenis makanan Indonesia yang paling sering dipesan di GrabFood masih ditempati oleh nasi goreng dan diikuti oleh teh, ayam goreng, ‘mie iblis’ dan udang keju.
- Konsumen menggunakan layanan pesan-antar online sebagai alat pencari: Saat ini, konsumen menemukan berbagai merchant baru melalui aplikasi layanan pesan-antar. 88% konsumen merasa dapat mengenal restoran baru berkat layanan pesan-antar makanan online, yang mana 74% di antaranya mengakses layanan pesan-antar makanan online tanpa memikirkan restoran yang spesifik. Lebih lanjut, waktu rata-rata yang dihabiskan konsumen untuk menjelajah katalog restoran di GrabFood sebelum memesan mencapai 17 menit.
- Merchant akan terus melakukan digitalisasi melalui bisnis layanan pesan-antar: 9 dari 10 merchant merasa layanan pesan-antar online harus dimiliki untuk bisnisnya. Rata-rata total penjualan merchant mengalami peningkatan 15% dibandingkan para merchant yang belum bergabung pada layanan aplikasi pesan-antar. McDonald’s misalnya, 30% hasil penjualannya di Asia berasal dari layanan pesan-antar online, meningkat dari 10% sebelum periode COVID-19. “Meskipun kami memiliki aplikasi McDelivery, kami juga tetap bekerja sama dengan platform pesan-antar pihak ketiga seperti Grab, karena kami ingin agar merek kami tetap dapat diakses oleh pelanggan baik secara offline dan online,” ungkap Eugene Lee, Regional CMO (Asia), McDonald’s
“Kami berharap laporan terbaru ini dapat mendorong para pelaku bisnis kuliner dan bisnis kebutuhan harian untuk dapat mengembangkan serta menerapkan berbagai ide strategis guna memperluas jangkauan bisnis serta hasil penjualan mereka melalui kanal digitral. Dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang sudah melek digital, kami melihat adanya tren perilaku yang berkelanjutan pada superapp GrabFood dan GrabMerchant untuk beberapa bulan mendatang. Ke depannya, Grab akan terus berkomitmen untuk membantu konsumen dan brand terus tumbuh, mengoptimalkan sistem operasional, dan menghadirkan layanan terbaik yang terintegrasi pada satu aplikasi,” tutup Hadi.