Cobisnis.com – Pasar penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta berada dalam tren positif berdasarkan laporan terbaru lembaga penyedia data penerbangan global yang berbasis di Inggris, OAG. Fakta ini dilihat berdasarkan kapasitas kursi penerbangan (seat capacity) di Bandara Soetta selama Oktober 2020 yang tercatat sekitar 2 juta kursi, naik 0,2% dibandingkan September 2020.
Kapasitas 2 juta kursi sudah mencapai sekitar 57% dari posisi Oktober 2019 yaitu sebanyak 3,55 juta kursi dan ketika itu belum ada pandemi.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, mengatakan peningkatan jumlah kapasitas kursi penerbangan bisa menjadi sebagai indikasi membaiknya permintaan masyarakat atas penerbangan dari Bandara Soetta.
“Saat minat masyarakat untuk terbang naik, PT Angkasa Pura II dan maskapai mampu menyediakan kursi penerbangan yang dibutuhkan. Sehingga, tercipta iklim positif di Bandara Soekarno-Hatta,” jelas Muhammad Awaluddin dalam siaran pers, Sabtu (14 November 2020).
Naiknya permintaan penerbangan didorong oleh meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk naik pesawat. Sektor penerbangan dapat memberikan rasa aman dan nyaman di tengah pandemi, sejalan dengan protokol kesehatan yang ketat dan kesiapsiagaan yang dijalankan Bandara Soetta.
Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang diterapkan Bandara Soetta juga telah mendapat pengakuan dunia internasional yakni dari Airport Council International (ACI) yang memberikan sertifikat Airport Health Accreditation (AHA).
Sejak Juli 2020, Bandara Seotta telah mencanangkan Safe Travel Campaign yang dipimpin PT Angkasa Pura II bersama stakeholder seperti Otoritas Bandara Wilayah I, Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), serta Satgas Udara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan KKP Kementerian Kesehatan.
“Pulihnya pasar penerbangan adalah hasil dari berjalannya strategi perseroan dalam mengoptimalisasikan slot time penerbangan, mengaktifkan kembali rute yang sempat ditutup, dan meningkatkan frekuensi di rute eksisting,” ujar Awaluddin.
Stimulus Pemerintah
Muhammad Awaluddin menyebut dorongan yang diberikan pemerintah melalui kebijakan stimulus passenger service charge (PSC) dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sangat efektif meningkatkan jumlah kursi penerbangan.
“Kebijakan pemerintah memberikan insentif PSC membuat harga tiket pesawat lebih rendah sehingga mendorong pasar penerbangan,” ujarnya.
Sebagai gambaran, kapasitas kursi penumpang bulan Oktober 2020 mengindikasikan aktivitas penerbangan di Bandara Soetta lebih sibuk dibandingkan dengan bandara lainnya dari sisi ketersediaan kursi. Berikut perbandingannya:
1. Bandara Soekarno-Hatta (2 juta kursi)
2. Bandara Changi (314.084 kursi)
3. Hong Kong (499.370 kursi)
4. Seoul (861.355 kursi)
5. Amsterdam (1,59 juta kursi)
6. Paris Charles de Gaulle (1,32 juta kursi)
7. Chicago O’Hare, (1,91 juta kursi)
8. Frankfurt (1,30 juta kursi)
9. Istanbul (1,51 juta kursi)
10. Dubai (1,5 juta kursi).
“Peningkatan penerbangan di Bandara Soetra berarti juga peningkatan penerbangan di bandara-bandara lainnya,” ujar Muhammad Awaluddin.