JAKARTA, Cobisnis.com – Presiden Tiongkok Xi Jinping akan menutup kunjungan tiga harinya ke Korea Selatan pada Sabtu dengan menghadiri jamuan makan malam kenegaraan dan pertemuan puncak yang diselenggarakan oleh Presiden Lee Jae Myung. Lee, sekutu baru Amerika Serikat yang baru terpilih, berjanji akan menyeimbangkan hubungan Seoul dengan Beijing.
Tantangan besar menanti Lee, yang menjabat pada Juni lalu setelah pendahulunya digulingkan akibat upaya gagal menerapkan darurat militer. Ia harus menjaga ekonomi Korea Selatan yang berbasis ekspor, sekaligus meredakan ketegangan dengan Korea Utara di tengah persaingan meningkat antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
Sebelumnya, Lee menjamu Presiden AS Donald Trump dalam kunjungan kenegaraan singkat, di mana keduanya mengumumkan kesepakatan dagang baru yang menurunkan tarif AS dengan imbalan investasi besar dari Korea Selatan di Amerika Serikat. Sabtu ini, Lee akan menggelar acara serupa untuk Xi di sela-sela forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Gyeongju. Kunjungan ini merupakan yang pertama bagi Xi ke Korea Selatan dalam 11 tahun terakhir.
Sebagai sekutu militer utama AS, Korea Selatan menjadi tuan rumah bagi ribuan tentara Amerika dan bergantung pada payung nuklir AS untuk menghadapi ancaman Korea Utara. Namun, ekonominya juga sangat terkait dengan Tiongkok, yang kini semakin berpengaruh terhadap perusahaan Korea Selatan dan memiliki hubungan erat dengan Pyongyang.
Kantor kepresidenan Korea Selatan menyatakan bahwa Lee dan Xi akan membahas denuklirisasi Semenanjung Korea istilah diplomatik yang merujuk pada upaya menghapus senjata nuklir Korea Utara sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB. Pyongyang menolak agenda tersebut, menyebutnya sebagai “mimpi kosong yang tak mungkin terwujud.”
Sebelumnya, Trump menawarkan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, namun tidak mendapat tanggapan resmi. Trump juga sempat bertemu Xi pada Kamis lalu sebelum APEC, di mana keduanya menyepakati penurunan tarif AS untuk barang Tiongkok sebagai imbalan atas tindakan Beijing menekan perdagangan fentanil ilegal, melanjutkan impor kedelai AS, dan menjaga ekspor logam tanah jarang.
Dalam pidato penutupan APEC, Xi mengusulkan pembentukan Organisasi Kerja Sama Kecerdasan Buatan Dunia, sementara Lee menyerukan kolaborasi regional terkait AI dan perubahan demografis.
Seorang sumber yang dekat dengan negosiasi mengonfirmasi laporan media Tiongkok bahwa para anggota APEC telah menyetujui pernyataan bersama para pemimpin serta deklarasi khusus mengenai AI dan demografi.
China juga memanfaatkan absennya Trump di KTT APEC untuk menampilkan diri sebagai pendukung utama perdagangan bebas. Xi mengumumkan bahwa Tiongkok akan menjadi tuan rumah APEC tahun depan di Shenzhen.
John Delury, peneliti senior di Asia Society, menilai Beijing belum meluncurkan “serangan pesona” kepada sekutu AS seperti Korea Selatan. Ia menyebut bahwa Tiongkok saat ini masih dalam tahap awal dan mungkin menunggu waktu yang tepat sebelum memperluas pengaruhnya.
Korea Selatan berharap kunjungan Xi dapat melonggarkan pembatasan terhadap konten hiburan asal negaranya yang diberlakukan sejak 2017 setelah penempatan sistem pertahanan rudal THAAD oleh AS di wilayahnya. Seoul juga menyoroti kekhawatiran terkait struktur yang ditempatkan Tiongkok di perairan sengketa, yang diklaim sebagai fasilitas perikanan.














