JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif tidak merestui Pertashop menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.
Menurut dia, dengan Pertashop menjual Pertalite akan mengerek subsidi BBM yang saat ini sudah sangat besar.
“Ini kan nanti bisa tambah subsidi lagi kan? Hitung-hitunglah ya (besaran subsidi),” ujar Arifin yang ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat 20 Oktober.
Dia menambahkan, usulan tersebut harus dievaluasi kembali.
Adapun saat ini kementeriannya masih mengevaluasi usulan tersebut termasuk perhitungan terkait subsidi yang akan dikeluarkan.
“Harusnya dievaluasi lebih dalam, kalau enggak ya jebol (subsidinya),” lanjut Arifin.
Apalagi, kata dia, harga minyak dunia yang terus meroket dan menyentuh 92 dolar AS per barel akan semakin mendorong besaran subsidi untuk BBM bersubsidi.
Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan BBM sesuai peruntukan kendaraan dan tidak menggunakan pertalite.
“Sekarang minyak sudah 92 dolar. Jadi memang sekarang pengawasan dan himbauan supaya yang bisa beli Pertamax, belilah Pertamax. Jangan hijrah ke Pertalite,” beber Arifin.
Sebelumnya, dalam audiensi dengan Komisi VII DPR RI etua Umum Paguyuban Pengusaha Pertashop Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng-DIY) Gunadi Broto Sudarmo mengatakan pihaknya terus mengalami kerugian.
Harga minyak yang makin melambung akibat konflik Rusia dan Ukraina menyebabkan pemerintah juga menaikkan harga BBM jenis Pertamax dan Dexlite.
Dengan adanya disparitas harga ini, kata Gunadi, omzet pengusaha pun mengalami penurunan drastis hingga 90 persen dan pengusaha tidak mengalami keuntungan sama sekali.
Dari 448 Pertashop, 201 di antaranya mengalami kerugian dan terancam tutup serta asetnya disita karena tidak sanggup untuk membayar angsuran bulanan ke bank yang bersangkutan.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, pihaknya masih mengkaji kemungkinan tersebut setelah sebelumnya Paguyuban Pengusaha Pertashop Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng-DIY) melakukan audiensi dengan Komisi VII terkait kerugian yang dialami.
“Pada prinsipnya kita akan lihat yang memang lebih memungkinkan untuk memberikan keuntungan buat teman-teman di komunitas Pertashop, ini lagi dikaji kira-kira yang paling baik,” ujarnya kepada media, Rabu 12 Juli.
Dia menambahkan, jika pihaknya tidak bisa serta-merta menempatkan produk subsidi secara langsung, sehingga masih membutuhkan kajian yang lebih mendalam.
Riva menambahkan, Pertamina juga akan menyiapkan solusi-solusi yang paling bagus.