JAKARTA,Cobisnis.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa skema kerja sama kawasan yang terangkum dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) memiliki peran cukup penting dalam menghadapi tantangan di masa kini.
Menurut Airlangga, kolaborasi yang lebih kuat merupakan sesuatu yang penting menuju pemulihan ekonomi.
“RCEP memiliki signifikansi lebih besar daripada sebelumnya dan ini menawarkan tindakan nyata guna menciptakan lingkungan perdagangan dan investasi global yang bebas, adil, dan tidak diskriminatif,” ujarnya dalam keterangan pers pada Jumat, 29 Juli.
Airlangga menambahkan, melalui sinergi secara kolektif diharapkan bisa mendorong penguatan rantai pasok regional, serta mempercepat pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi digital.
“Semua hal tersebut sangat penting dalam pemulihan ekonomi global dan ketahanan ekonomi di masa depan,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Airlangga mengungkapkan pula jika Indonesia tengah berupaya mengoptimalkan skema kerja sama RCEP untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan China.
Dia berkeyakinan bahwa negara Asia Timur itu bisa menjadi investor strategis di industri baru dan ekonomi digital Indonesia.
“Saya berharap penerapan RCEP akan menarik lebih banyak investasi,” tegasnya.
Sebagai informasi, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pertama kali diperkenalkan oleh Indonesia pada 2011 saat menjadi Ketua ASEAN.
Saat itu, Indonesia berhasil meyakinkan negara-negara Anggota ASEAN untuk mengembangkan kemitraan ekonomi regional komprehensif yang selanjutnya diberi nama RCEP.
Adapun, periode 2022 menandai peringatan 72 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan China.
Dalam beberapa waktu terakhir, hubungan kedua negara telah berkembang menjadi model kerja sama yang saling menguntungkan di kawasan.
“Kami juga menantikan kerja sama lebih kuat dengan Kota Qingdao dan Provinsi Shandong, serta komunitas bisnisnya, sejalan dengan pengembangan bisnis mereka di Indonesia dan di wilayah RCEP,” tutup Menko Airlangga.