JAKARTA ,Cobisnis.com –Banyak dari kita tahu bahwa sistem pencernaan tubuh penting dalam mencerna makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk energi, pertumbuhan, dan perbaikan sel. Namun, seberapa banyak dari kita yang memahami hubungan antara sistem pencernaan dan performa atletik?
Program diet saat ini, sebagian besar terdiri dari makanan olahan, lemak jenuh, gula, dan rendah serat. Studi menunjukkan bahwa jenis diet ini mengurangi bakteri bermanfaat dalam sistem tubuh kita, sehingga membuat usus sulit menyerap nutrisi dan meningkatkan peradangan di seluruh tubuh. Hal ini tidak hanya menyebabkan produksi zat peradangan di usus, tetapi juga menyebabkan peradangan sistemik di tubuh dan mempengaruhi fungsi otak—keduanya menghambat performa atletik dan pemulihan.
Director, Worldwide Health Education and Training Herbalife, Michelle Ricker mengatakan ketika berbicara tentang performa olahraga, bakteri usus, yang dipengaruhi oleh diet seseorang, antara faktor lainnya, mempengaruhi seberapa baik seorang atlet akan berperforma dan seberapa cepat mereka pulih. “Penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga mencegah pertumbuhan bakteri buruk di seluruh tubuh, sehingga membantu tubuh mencerna makanan dan menyerap nutrisi yang dibutuhkan,” ungkap Michelle Ricker.
Seorang atlet semakin menyadari bagaimana kinerja keseluruhan mereka dapat dipengaruhi oleh makanan yang mereka konsumsi. Di sini, kami akan membahas bagaimana kesehatan pencernaan dapat mempengaruhi performa olahraga.
Mengurangi Peradangan
Peradangan merupakan akar penyebab banyak penyakit kronis dan juga dapat mengganggu performa atletik dalam banyak cara, terutama dapat signifikan menghambat pemulihan pasca latihan. Penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan keseimbangan mikrobiom dapat mengurangi peradangan sistemik, yang memberikan bantuan jangka pendek dan pengurangan risiko jangka panjang.
Menjaga keseimbangan mikrobiom yang sehat merupakan kunci untuk membantu mengurangi peradangan sistemik dan memberikan lingkungan yang lebih stabil di dalam tubuh, sehingga memudahkan bagi para atlet untuk menangani stres berulang yang diberikan pada tubuh mereka.
Menambah Tingkat Energi
Campuran bakteri yang baik di dalam mikrobiom dapat membantu meningkatkan tingkat energi. Hal ini dilakukan dengan mempengaruhi siklus Adenosin trifosfat (ATP) atau siklus energi tubuh kita. ATP adalah cara bio-kimia tubuh untuk menyimpan dan mengangkut energi. Mikrobiom yang sehat juga dapat meningkatkan metabolisme. Ini dapat membantu semua atlet, termasuk mereka yang berada dalam olahraga daya tahan, bertahan lebih lama dan tampil lebih baik dengan menyediakan metabolit yang penting bagi mitokondria – kekuatan sel kita.
Fungsi lain dari mikrobiom yang sehat adalah membantu mengurangi kelelahan dengan meningkatkan pengambilan asam laktat, mengontrol fungsi redoks, dan dengan demikian menunda gejala kelelahan dan tingkat energi secara keseluruhan.
Meningkatkan Kakuatan Mental
Beberapa orang berpendapat bahwa keberhasilan dalam olahraga adalah 100 persen faktor mental. Para atlet dan pelatih sering menyalahkan penampilan buruk dalam kompetisi pada pikiran yang terlalu banyak dipikirkan, dan tidak dapat mempertahankan fokus. Mikroba dalam usus berkomunikasi dengan otak melalui saraf vagus, yang mengatur fungsi organ internal seperti pencernaan, detak jantung, dan laju pernapasan.
Meskipun masih terlalu dini untuk menyatakan dengan pasti bahwa mikrobiom dapat memengaruhi kesehatan mental, dan masih diperlukan penelitian lebih lanjut di area ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa usus dapat memengaruhi suasana hati dan fokus mental. Dalam beberapa kasus, ketika mikroba usus tidak seimbang, mereka telah terbukti berkontribusi pada penyakit mental. Satu penelitian menunjukkan adanya kaitan antara disbiosis, atau ketidakseimbangan mikrobiom usus, dengan kecemasan dan depresi.
Di sisi lain, memiliki mikrobiom usus yang sehat dapat memberikan kontribusi terhadap kekuatan mental. Komposisi mikrobiom usus sangat mempengaruhi hal-hal yang diandalkan untuk kinerja atletik, termasuk suasana hati, toleransi nyeri, kinerja kognitif, kejelasan mental, dan sikap. Lebih sederhananya – Anda akan tampil lebih baik ketika kekuatan mental lebih baik.
Membentuk Komposisi Tubuh Ideal
Mikrobiom usus berperan dalam komposisi massa tubuh kita (otot vs lemak), jumlah lemak putih vs lemak coklat, serta respon glukosa darah terhadap makanan. Ini berarti bahwa memiliki mikrobiom yang sehat akan mengarah pada peningkatan penyerapan energi dan nutrisi dari makanan, atau pencernaan yang tepat, sehingga meningkatkan metabolisme, berat badan, dan efisiensi tubuh. Perubahan komposisi tubuh cenderung lebih sulit jika mikrobiom usus tidak seimbang.
Meningkatkan Kualitas Tidur
Para atlet tahu bahwa mereka memerlukan tidur yang tepat untuk tampil dengan baik dan untuk pemulihan yang tepat, namun banyak dari mereka mungkin tidak tahu bahwa usus mereka memproduksi beberapa neurotransmiter yang membantu mereka tidur.
Ketidakseimbangan mikrobiom usus juga terkait dengan kualitas tidur yang buruk dan penurunan fleksibilitas kognitif. Hal ini karena mikrobiom usus mengontrol tingkat berbagai hormon seperti kortisol, serotonin, dan GABA, yang semuanya mempengaruhi kualitas tidur. Mikrobiom juga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk membuat melatonin, hormon yang penting untuk siklus bangun tidur yang sehat. Tidur berkualitas, kesehatan usus, tingkat energi, dan performa semuanya terhubung dalam siklus yang dapat membangun atau menurunkan performa Anda.
Sistem Pertahanan Antioksidan
Atlet yang berprestasi tinggi, serta atlet sehari-hari, membutuhkan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi dengan baik untuk secara konsisten berkinerja maksimal sehingga mereka dapat pulih dengan cepat dan tetap berada di puncak performa mereka. Sekitar 70 persen – 80 persen sel kekebalan tubuh kita dibuat di dalam usus, sehingga keseimbangan dalam mikrobiom kita adalah sistem yang kuat yang digunakan oleh tubuh kita untuk enzim antioksidan agar kita tetap sehat.
Kesehatan sistem kekebalan tubuh terkait dengan keseimbangan mikrobiom usus. Sistem enzim antioksidan yang diatur oleh mikrobiom usus ini membantu mencegah kerusakan jaringan akibat olahraga, melindungi terhadap kerusakan oksidatif akibat olahraga yang intens, terkait dengan status fisik atlet, mengurangi kelelahan fisik, dan meningkatkan performa olahraga.
Melihat pencernaan secara holistik memungkinkan kita memahami dengan lebih baik efek positif diet sehat pada seluruh tubuh kita dan dampaknya pada performa olahraga. Menghindari makanan olahan dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri usus dan memperbaiki pencernaan yang dapat memberikan sejumlah manfaat, termasuk mengurangi peradangan, memberikan energi lebih, memperbaiki komposisi tubuh, meningkatkan kualitas tidur, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kekuatan mental.
“Meskipun komposisi mikroba usus saja tidak dapat memprediksi keadaan kesehatan atau penyakit apa pun, memprioritaskan kesehatan mikrobiom dapat membantu individu agar tidak terserang penyakit sehingga tetap sehat dan tampil dengan performa terbaik,” tutup Michelle Ricker.