JAKARTA, Cobisnis.com – Bicara soal proyek paling mahal di dunia, banyak orang mungkin langsung mikir gedung pencakar langit di Dubai atau kasino megah di Las Vegas. Tapi faktanya, bangunan termahal di dunia justru berdiri di Mekkah, Arab Saudi Masjidil Haram.
Masjid suci ini gak cuma tempat ibadah, tapi juga proyek raksasa yang nilainya ditaksir lebih dari US$100 miliar atau sekitar Rp1.600 triliun. Angka itu bikin Masjidil Haram berdiri di puncak daftar bangunan paling mahal sepanjang sejarah modern.
Biaya sebesar itu bukan cuma untuk kubah dan lantai marmer. Kompleks Masjidil Haram terus diperluas selama puluhan tahun, buat menampung lebih dari 2 juta jamaah haji dan umrah setiap tahunnya. Dari pembangunan menara, sistem pendingin udara raksasa, sampai transportasi bawah tanah, semuanya masuk hitungan biaya.
Salah satu ekspansi besar yang dimulai tahun 2011 bahkan menghabiskan lebih dari US$60 miliar. Pemerintah Saudi membangun jalur pejalan kaki baru, eskalator besar, dan area tawaf bertingkat supaya alur jamaah lebih lancar.
Kalau dibandingin sama proyek lain, angka ini jauh banget. Misalnya, Marina Bay Sands di Singapura cuma butuh US$5,5 miliar buat dibangun. Bahkan menara Abraj Al-Bait yang berdiri di samping Masjidil Haram “hanya” menelan US$15 miliar.
Dari sisi ekonomi, pembangunan masif di sekitar Masjidil Haram justru jadi mesin penggerak ekonomi Arab Saudi. Tiap tahun jutaan jamaah datang, membawa efek domino buat sektor hotel, kuliner, transportasi, sampai ritel lokal.
Proyek ini juga nyerap puluhan ribu tenaga kerja dari berbagai negara, baik di sektor konstruksi maupun layanan pendukung. Di balik nilai spiritualnya, proyek Masjidil Haram ini juga jadi investasi ekonomi jangka panjang yang menggerakkan pariwisata religi global.
Teknologinya pun bukan kaleng-kaleng. Masjidil Haram punya sistem pendingin terbesar di dunia, jaringan pipa bawah tanah untuk menjaga suhu nyaman, serta sistem keamanan berbasis AI untuk mengatur jutaan pergerakan jamaah tiap harinya.
Selain aspek ekonomi, pembangunan ini juga jadi simbol kekuatan politik dan diplomatik Arab Saudi. Lewat proyek ini, Saudi memperkuat posisinya sebagai penjaga dua kota suci dan pusat spiritual dunia Islam.
Dengan nilai investasi yang bisa menyaingi APBN beberapa negara, Masjidil Haram bukan cuma bangunan paling mahal, tapi juga contoh nyata bagaimana agama, ekonomi, dan teknologi bisa berkolaborasi dalam satu proyek kolosal.














