JAKARTA, Cobisnis.com – Aplikasi Si Cupang (Cukup Mudah dan Gampang) diganjar penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Inovasi dari Balai Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Mataram ini terpilih sebagai pelayanan publik terpuji Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021 Kategori Replikasi Inovasi Pelayanan Publik.
“Alhamdulillah, setelah bersaing dengan puluhan inovasi lain, Si Chupang terplih masuk jajaran 5 besar,” kata Kepala BKIPM, Rina usai mendapat menerima informasi penobatan tersebut di Jakarta, belum lama ini.
Rina mengungkapkan , melalui pemanfaatan Si Chupang, kondisi geografis Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terbentang dari Pulau Lombok dan Sumbawa serta pulau-pulau kecil lainnya, kini bukan jadi penghalang bagi pelaku usaha yang ingin memperluas akses pasar produknya. Karena pengguna jasa tak perlu ke Kantor BKIPM Mataram untuk mendapatkan pelayanan. Aplikasi Si Chupang bisa diunduh di Playstore.
“Tentu ini bukti, pengabdian dan pelayanan optimal, akan mendapatkan hasil yang maksimal,” terangnya.
Dikenalkan sejak 2019, aplikasi ini berhasil memangkas waktu layanan dari 1 – 4 hari menjadi 30 menit. Rina menuturkan dampak aplikasi ini di antaranya peningkatan ekspor, dari yang semula 148 frekuensi pengiriman menjadi 271 atau naik sebesar 83,11%. Nilai ekspor yang dihasilkan pun meningkat, dari yang mulanya Rp20,6 miliar menjadi Rp66,8 miliar, atau naik sebesar 223,97%.
Kemudian pengiriman domestik juga turut meningkat, dari 19.067 menjadi 22.869 frekuensi pengiriman, naik sebesar 19,94%. “Nilainya naik dari Rp1,30 triliun menjadi Rp1,39 triliun atau naik sebesar 7,13%,” tuturnya.
Dari sisi penerbitan sertifkat CKIB juga meningkat 72,73% dan sertifikat HACCP naik 21,05% sejak penggunaan aplikasi ini. Sementara sertifikat CPIB dari 8 menjadi 29 sertifikat, naik sebesar 262,5%.
Dampaknya pun peningkatan PNBP dari Rp545 juta menjadi Rp660 juta, atau naik sebesar 21,01%, dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap BKIPM Mataram dari yang mulanya 86,25 menjadi 96,13.
Sementara Kepala Balai KIPM Mataram, Suprayogi mengaku bersyukur dengan capaian ini. Dia pun mengapresiasi kerja keras jajarannya dalam penyempurnaan sekaligus layanan Si Chupang, seperti sertifikasi lalu lintas komoditas perikanan, pengujian penyakit Ikan karantina, sertifikasi Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB), sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan pembayaran online Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Akses layanan Si Chupang terdiri dari akses untuk umum dan akses untuk internal Balai KIPM Mataram,” kata sosok yang akrab disapa Yogi ini.
Dikatakannya, Si Chupang sangat mudah diakses dengan fitur yang user friendly serta dilengkapi dengan adanya aplikasi PPK Online, CKIB Online, HACCP Online, Simponi PNBP, Satu Data KKP (Kusuka) dan Customer Service Pelayanan (Web KKP, Web BKIPM, Aplikasi Lapor dan Survei Kepuasan Masyarakat).
Tak hanya itu, aplikasi SI Chupang juga memuat profil pengguna jasa dengan user name dan password masing-masing, sehingga memudahkan pengguna jasa dalam pelayanan sertifikasi. Kemudian notifikasi di layar handphone juga dikirim, secara real time, serta terdapat layanan 24 jam dengan chat yang terhubung langsung melalui aplikasi whatshapp.
“Dampak sosial aplikasi ini ialah meningkatnya kemampuan masyarakat terhadap internet dan peningkatan pemahaman terhadap prosedur perizinan,” pungkasnya.