JAKARTA,Cobisnis.com – Pos Indonesia Group menyatakan siap membantu menyukseskan agenda pemilihan umum (Pemilu) 2024 dari sisi logistik. Pos akan menjangkau titik-titik Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di area-area yang sulit dijangkau yang jumlahnya mencapai lebih dari 840 ribu. Hal ini disampaikan oleh Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia, Siti Choiriana dalam kegiatan customers logistic gathering di Bogor, Selasa (21/02).
“Mewakili Pos Indonesia Group, kami menyatakan siap menyukseskan agenda Pemilu 2024. Kami siap mendukung pengiriman logistik Pemilu ke wilayah-wilayah di Indonesia, termasuk area yang dalam kacamata kita sulit dijangkau. Tapi Pos Indonesia siap ke sana,” jelas Siti Choiriana.
Hadir dalam acara tersebut adalah Kepala Biro Logistik Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasbi. Ia menyampaikan bahwa menjelang 358 hari pelaksanaan Pesta Demokrasi, KPU membutuhkan penyedia jasa logistik yang akan membawa surat dan kotak suara ke daerah-daerah di seluruh Indonesia, termasuk area yang sukar dijangkau.
Ia mengapresiasi infrastruktur Pos Indonesia Group yang selama ini telah banyak membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi KPU. “Kami berharap Pos yang memiliki infrastruktur yang masif seperti ini dapat membantu kami. Tentunya dari sisi tarif bisa kompetitif dengan penyedia (jasa pengiriman) yang lain. Memang ada diskresi yang menunjuk Pos sebagai the one and only official partner kami. Sepanjang itu tidak ada ya kami akan memperlakukan Pos sama dengan penyedia distribusi yang lain,” kata Hasbi.
Sementara itu, pernyataan sama disampaikan Gunawan Hutagalung selaku Direktur Pos Ditjen PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ia mengatakan, Pos Indonesia memenuhi kriteria untuk terlibat dalam penyelanggaraan logistik Pemilu, mulai dari formulir serta kertas cetak yang menjadi dokumen negara sebagai pelengkap dalam Pemilu.
Sebelumnya, dalam Pemilu 2019, Pos Indonesia Group berhasil mendistribusikan lebih dari 900 juta surat suara ke 809.497 TPS yang tersebar pada 514 kabupaten dan 7.201 kecamatan di Indonesia.
*Customers Logistic Gathering*
Pada kesempatan yang sama, Pos Indonesia Group menggelar customers logistic gathering sebagai bentuk apresiasi sekaligus mempererat hubungan dengan para pelanggan di Indonesia, khususnya kementerian, lembaga negara, lembaga negara non departemen, serta lembaga negara non struktural yang telah bekerjasama selama ini.
Kegiatan yang diselenggarakan pada Hotel Swissbell ini dihadiri 65 peserta dari beberapa instansi, seperti kementerian komunikasi dan informatika, kementerian luar negeri, dan kementerian PPN/Bappenas.
Direktur Utama Pos Indonesia Group, Faizal Rochmad Djoemadi, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memercayakan Pos Indonesia sebagai mitra dalam pengiriman logistik kebutuhan perusahaan.
“Sebagai perusahaan negara yang ditunjuk menjadi designated operator atau penyelenggara Pos oleh Pemerintah Indonesia, kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak, terutama pada instansi dan lembaga pemerintah yang menjadikan kami sebagai salah satu mitra strategis dalam pengiriman kurir dan logistik,” tutur Faizal.
Seperti yang diketahui, sektor transportasi dan pergudangan (logistik) memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2022 mencapai 5,01 % secara tahunan atau year-on-year (yoy) sementara sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 15,79 % (yoy).
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional, peran Pos Indonesia pun kian meningkat. Perusahaan yang berdiri sejak 1746 ini, bukan hanya sekadar mengurusi logistik antar-daerah, tetapi juga memiliki peranan lain untuk meningkatkan konektivitas pada tingkat global.
Menurut Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar, Pos Indonesia memiliki jaringan logistik di dalam maupun luar negeri serta infrastruktur yang kuat dan tersebar luas pada antar-wilayah di dunia. Hal inilah yang meyakinkan pemerintah untuk menjadikan perusahaan logistik BUMN tertua ini sebagai koordinator cluster logistik di masa mendatang.
“Logistik menjadi salah satu prime mover untuk mendorong perekonomian nasional yang tinggi dan berkualitas. Oleh sebab itu, kehadiran Pos Indonesia sebagai perusahaan jasa dan logistik dengan jaringan serta infrastrukur yang kuat diharapkan dapat membantu pemerintah guna mencapai Indonesia Emas di 2045,” jelas Amalia Adininggar.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia, Siti Choiriana, menyampaikan komitmen nyata Pos Indonesia Group dalam entitas logistik internasional ialah dengan meningkatkan layanan Pos Internasional dalam mengirimkan dokumen maupun paket ke antar-negara maupun antar-benua.
“Sebagai bagian dari organisasi dunia United Postal Union (UPU), kami terus berupaya meningkatkan layanan demi menyokong ekonomi nasional. Salah satunya, Pos Indonesia telah membentuk Sub Direktorat Enterprise, Wholesale, dan Internasional Business yang merupakan kolaborasi sumber daya antar-pelaku usaha sebagai salah satu strategi dalam memenangkan layanan logistik dunia dengan harga yang kompetitif,” papar Siti Choiriana.
Di balik segala upaya yang dilakukan Pos Indonesia Group dalam mengakselerasikan pertumbuhan ekonomi nasional, perusahaan ini turut mendukung ekonomi hijau dengan melakukan transisi penggunaan kendaraan konvensional berbahan bakar minyak menjadi kendaraaan listrik pada armada operasionalnya.
Saat ini, Pos Indonesia memiliki lebih dari 300 unit motor listrik dan 10 unit mobil listrik yang telah beroperasi di beberapa wilayah, yakni Jakarta, Yogyakarta, Bali, dan Surabaya.
Direktur Pos Ditjen PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gunawan Hutagalung, mengapresiasi langkah Pos Indonesia yang turut andil dalam mewujudkan ekonomi hijau tersebut.
“Kami sangat bangga dengan Pos Indonesia yang menjadi perusahaan kurir dan logistik yang menggunakan motor dan mobil listrik sebagai kendaraan operasional dalam mengantarkan dan mengirimkan paket dan dokumen. Saya harap, prestasi ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain demi mewujudkan Indonesia bebas karbon di 2060,” tutup Gunawan Hutagalung.