Cobisnis.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memprediksi terjadinya peningkatan angka kehamilan hingga 500 ribu orang di masa pandemi akibat penggunaan kontrasepsi yang menurun. Dengan angka yang cukup besar tersebut, semua pihak perlu memberikan perhatian khusus terhadap kondisi ibu di periode kehamilan dan pasca persalinan.
“Fenomena baby boom menambah deretan hal penting yang harus diperhatikan ibu dalam menjaga kondisinya pada masa persalinan dan menyusui. Kualitas kesehatan ibu pada masa kehamilan berpotensi mempengaruhi kualitas perkembangan dan pertumbuhan janin yang akan dilahirkan,” demikian penjelasan Weitarsa Hendarto, Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar, dalam diskusi virtual, Kamis (12 November 2020).
Berbagai protokol kesehatan serta pola makan dengan nutrisi yang seimbang perlu diterapkan demi menunjang kesehatan, termasuk memanfaatkan madu dan ramuan yang terbuat dari bahan-bahan herbal dari alam.
Herbalis Asri Saraswati Iskandar mengatakan para wanita pada masa kehamilan maupun pasca persalinan kerap mengalami kondisi yang tidak nyaman, seperti mual dan muntah, edema, dan rasa nyeri pada persendian.
“Kondisi inilah yang menyebabkan konsumsi bahan herbal umum dilakukan oleh para wanita sebagai alternatif dari obat konvensional yang seringkali digunakan untuk mengatasi kondisi yang tidak nyaman,” jelas Asri Saraswati Iskandar.
Sebagai Herbalis, Asri berbagi manfaat madu dan bahan herbal yang dapat membantu mendukung kesehatan ibu saat kehamilan dan pasca persalinan:
1. Madu, memiliki kandungan mineral berupa kalsium, tembaga, mangan, zat besi, fosfor, seng, aluminium. Kandungan zat besi pada madu membantu meningkatkan kadar hemoglobin untuk ibu selama kehamilan dan pasca bedah caesar.
2. Cengkih, kaya akan kandungan beta-karoten, zat besi, magnesium, seng, vitamin B6, C, dan K. Tak hanya itu, perpaduan cengkih, lengkuas, serai dan jahe, dapat meredakan sakit dan nyeri pada persendian dengan cara dioleskan.
3. Jahe, mengandung gingerol yang memberikan efek analgesik yang kuat dan sangat membantu untuk radang sendi, menenangkan saraf, serta mengurangi mual. Jahe juga tinggi kalium, tembaga, magnesium, mangan, vitamin B5 dan B6.
4. Kunyit dan temulawak, mengandung kurkumin yang dapat melindungi dari anemia dan hipertensi. Serat tingginya juga mengontrol kadar “kolesterol jahat”. Kunyit dapat membantu meredakan peradangan yang menyebabkan edema, sekaligus risiko mastitis, juga berfungsi untuk mengobati cedera dalam, jahitan luar dan luka infeksi pasca persalinan. Sementara temulawak – meningkatkan produksi ASI pada masa menyusui.
5. Temu Hitam, kandungan βpinene-nya dapat merelaksasi rahim setelah melahirkan.
6. Ketumbar, memiliki kandungan protein, kalsium, dan zat besi yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi ASI selama periode menyusui.
Medical Expert Combiphar, dr. Carlinda, menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengonsumsi madu dan herbal agar tetap aman bagi ibu dan bayi, seperti: memperhatikan jenis kandungan dalam bahan yang dikonsumsi, membaca informasi nutrisi yang, takaran saji dan juga presentase AKG (Angka Kecukupan Gizi), hingga mengetahui waktu yang tepat untuk mengonsumsi ramuan.
“Ibu hamil membekali diri dengan pengetahuan tentang kesehatan dan menerapkannya untuk keluarga dan diri sendiri. Bagi Combiphar, ibu memiliki peran kunci dalam menjaga kesehatan keluarga. Menciptakan generasi yang sehat sesuai visi Championing a Healthy Tomorrow,” ujar dr. Carlinda.