• © Copyright 2025 Cobinis.com – All Right Reserved
Saturday, December 6, 2025
Cobisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
No Result
View All Result
Cobisnis
No Result
View All Result
Home Teknologi

Laporan IBM : Kerugian Akibat Kebocoran Data Mencapai Rekor Tertinggi, Sektor Keuangan Menanggung Kerugian Terbesar

Saeful Imam by Saeful Imam
August 14, 2024
in Teknologi
0
Laporan IBM : Kerugian Akibat Kebocoran Data Mencapai Rekor Tertinggi, Sektor Keuangan Menanggung Kerugian Terbesar

JAKARTA, COBISNIS.COM – IBM (NYSE: IBM) telah merilis Laporan Tahunan Kerugian Pelanggaran Data (Cost of a Data Breach Report) yang menunjukkan bahwa rata-rata kerugian dari kebocoran data di kawasan Asia Tenggara mencapai rekor tertinggi sebesar USD 3,23 juta pada tahun 2024, meningkat 6% dibanding tahun sebelumnya. Organisasi-organisasi infrastruktur penting di Asia Tengara mengalami kerugian tertinggi, dengan sektor layanan keuangan mencatat kerugian paling besar dibanding industri lainnya (USD 5,57 juta), diikuti oleh sektor industri (USD 4,18 juta) dan teknologi (USD 4,09 juta).

Untuk wilayah Asia Tenggara, laporan tahun 2024 tersebut menyertakan sampel dari klaster perusahaan yang berada di Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Di Asia Tenggara, 56% dari organisasi yang disurvei telah menerapkan kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi keamanan di seluruh pusat operasi keamanan mereka (Security Operation Center/SOC), meningkat hampir 8% dari tahun sebelumnya. Ketika teknologi ini digunakan secara lebih mendalam, perusahaan dapat mengurangi siklus kebocoran data sebanyak 99 hari dan mengurangi kerugian akibat kebocoran data rata-rata sebesar USD 1,42 juta, jika dibandingkan dengan yang tidak menerapkan kecerdasan buatan dan otomatisasi keamanan. Meskipun teknologi AI cukup baru untuk mengidentifikasi dan mengotomatisasi respons terhadap ancaman, teknologi ini juga bisa memperluas jangkauan serangan digital dan diperkirakan dapat memberikan risiko- risiko baru bagi tim keamanan siber.

Dari hasil penelitian global, organisasi-organisasi mengalami kekurangan staf yang lebih parah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (peningkatan 26%) dan mencatat kerugian rata-rata USD 1,76 juta lebih tinggi dibandingkan dengan organisasi yang memiliki staf keamanan siber yang minim atau tidak ada sama sekali. Meskipun demikian, masalah kekurangan staf akan segera teratasi karena banyak organisasi menyatakan akan meningkatkan anggaran keamanan dibanding tahun lalu menjadi 63% dari 51%, dan pelatihan karyawan juga menjadi fokus investasi utama. Para organisasi juga berencana untuk berinvestasi dalam perencanaan dan pengujian respons insiden, teknologi deteksi dan respons terhadap ancaman (seperti SIEM, SOAR, dan EDR), manajemen identitas dan akses, serta solusi perlindungan keamanan data.

Secara global, 70% organisasi yang mengalami kebocoran data melaporkan bahwa pelanggaran tersebut menyebabkan gangguan yang signifikan atau sangat signifikan. Dampak gangguan dari kebocoran data tidak hanya meningkatkan jumlah kerugian, tetapi juga memperpanjang efek pasca kebocoran, dengan proses pemulihan yang memakan waktu lebih dari 100 hari untuk sebagian kecil (12%) dari organisasi yang mengalami kebocoran data dan berhasil pulih sepenuhnya.

“Serangan siber telah menjadi ancaman nyata bagi Indonesia, seperti halnya negara-negara lain di dunia. Dan praktik membebankan biaya kerugian dan penanggulangannya kepada konsumen akibat insiden keamanan siber justru bisa memperkeruh situasi ini,” ujar Roy Kosasih, Presiden Direktur IBM Indonesia. “Dengan semakin luasnya model dan aplikasi AI generatif yang dapat memperbesar serangan dan menambah tekanan pada tim keamanan siber, sudah saatnya organisasi bisnis di Indonesia berinvestasi guna memperkuat strategi dan kapabilitas pencegahan kebocoran data dengan AI dan otomatisasi.”

Beberapa temuan penting dalam Laporan IBM Tahun 2024 di wilayah Asia Tenggara, termasuk:

Kesenjangan Visibilitas Data – Berdasarkan laporan 2024, 41% dari kebocoran data melibatkan data yang disimpan di berbagai tempat, termasuk cloud publik, cloud pribadi, dan on-premises. Kebocoran ini juga merupakan yang paling mahal, rata-rata USD 3,44 juta, dan memakan waktu paling lama untuk diidentifikasi dan ditangani (287 hari).

Faktor-faktor yang meningkatkan kerugian – Tiga faktor utama yang meningkatkan risiko kebocoran data untuk organisasi lokal adalah migrasi ke cloud (USD 263 ribu), lingkungan IoT/OT yang terdampak (USD 220 ribu), dan kompleksitas sistem keamanan (USD 181 ribu).

Kegiatan terkait yang menaikkan kerugian kebocoran data – Kerugian bisnis, seperti gangguan operasional, penurunan jumlah pelanggan, dan penurunan reputasi perusahaan, meningkat hampir 31%, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tanggapan pelanggan setelah kebocoran data pun melonjak 16% dan biaya pemberitahuan akan kasus kebocoran tersebut meningkat hampir 13% dalam periode yang sama.

Siklus Pelanggaran Kebocoran Data – Perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara yang diteliti memerlukan waktu rata-rata sembilan bulan atau 264 hari untuk mengidentifikasi dan mengatasi insiden kebocoran data.

Vektor Serangan Awal – Phishing merupakan vektor serangan awal yang paling umum (16%) dengan kerugian total rata-rata sebesar USD 3,39 juta per kasus kebocoran data. Ini diikuti oleh kredensial yang dicuri atau dikompromikan (USD 3,12 juta) dan penipuan lewat email bisnis (USD 3,46 juta), masing-masing menyumbang 13% dari setiap insiden. Serangan yang memanfaatkan zero-day vulnerability, atau celah keamanan dalam perangkat keras atau lunak yang belum diketahui oleh tim TI, merupakan titik masuk yang paling merugikan (USD 3,62 juta) dengan persentase kejadian kebocoran data sebesar 9%.

Penghematan biaya jika penegak hukum terlibat – Secara global, dengan melibatkan penegak hukum, korban ransomware secara rata-rata menyelamatkan hampir USD 1 juta dalam kerugian akibat kebocoran data dibandingkan dengan yang tidak melibatkan penegak hukum, di mana penghematan tersebut tidak termasuk pembayaran tebusan. Sebagian besar korban ransomware (63%) yang melibatkan penegak hukum berhasil menghindari bayaran tebusan.

Laporan Kerugian Akibat Kebocoran Data tahun 2024 didasarkan pada analisis mendalam terhadap pelanggaran kebocoran data di dunia yang dialami oleh 604 organisasi secara global dari Maret 2023 hingga Februari 2024. Penelitian yang dilakukan oleh Ponemon Institute yang disponsori dan di analisa oleh IBM, telah diterbitkan selama 19 tahun berturut-turut dan telah mempelajari pelanggaran terkait kebocoran data melalui lebih dari 6.000 organisasi yang menjadikannya sebagai tolak ukur industri.

Download WordPress Themes Free
Premium WordPress Themes Download
Download WordPress Themes Free
Premium WordPress Themes Download
lynda course free download
download lenevo firmware
Premium WordPress Themes Download
online free course
Tags: IBMkebocoran data tinggi

Related Posts

3 Cara Efektif Meningkatkan Penggunaan AI Generatif di 2024

3 Cara Efektif Meningkatkan Penggunaan AI Generatif di 2024

by Saeful Imam
June 26, 2024
0

JAKARTA, COBISNIS.COM - Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence - AI) telah beralih dari sekadar konsep futuristik menjadi bagian integral dalam kehidupan kita...

Menko Airlangga Pertegas Komitmen Kerja Sama G20 dengan Negara Maju G7

Bos IBM Asia Pasifik Sowan ke RI

by Farida Ratnawati
June 22, 2022
0

JAKARTA,Cobisnis.com - Pemerintah melalui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto disebutkan menerima kunjungan resmi General Manager IBM Asia Pasifik...

2030, Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Tumbuh 8X Lipat

Survei IBM: 54% Konsumen di Asia Pasifik Lebih Suka Pesan dan Bayar secara Digital

by Fathi
June 18, 2021
0

JAKARTA, Cobisnis.com – IBM Security, Kamis (17/6) mengumumkan hasil survei global yang memeriksa perilaku digital konsumen selama pandemi serta dampak...

Bank BPD Bali Adopsi teknologi AI IBM untuk Percepat Layanan ke Nasabah

Bank BPD Bali Adopsi teknologi AI IBM untuk Percepat Layanan ke Nasabah

by Ahmad Kurniawan
April 14, 2021
0

Cobisnis.com - PT Bank Pembangunan Daerah Bali (Bank BPD Bali) mengupayakan pelayanan maksimal ke nasabah dengan adopsi solusi VisionAnalytics dari...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Verrell Bramasta

Dirujak Netizen Gara-gara Outfit, Verrell Bramasta Pernah Belajar di Singapura hingga Oxford

December 5, 2025
Livin’ Fest 2025 Sambangi Bali, Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif

Livin’ Fest 2025 Sambangi Bali, Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif

December 5, 2025
CIMB Niaga

CIMB Niaga Perkuat Wealth Solution untuk Dampingi Nasabah Sambut 2026

December 5, 2025
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

TRIN Umumkan Kerja Sama Besar dengan Keponakan Presiden Prabowo, Ini Detailnya

December 5, 2025
Pusat Konvensi AI di China Dirancang oleh Kecerdasan Buatan

Pusat Konvensi AI di China Dirancang oleh Kecerdasan Buatan

December 5, 2025
BNI Gelar wondr BrightUp Cup 2025, Perkuat Sportainment dan Ekosistem Olahraga Tanah Air

BNI Gelar wondr BrightUp Cup 2025, Perkuat Sportainment dan Ekosistem Olahraga Tanah Air

December 5, 2025
Strategi Fiskal Kemenkeu Dorong Pertumbuhan Ekonomi hingga 2029

Strategi Fiskal Kemenkeu Dorong Pertumbuhan Ekonomi hingga 2029

December 5, 2025
Pesan di Balik Klaim Kemenangan Putin yang Mengenakan Seragam Kamuflase di Ukraina

Pesan di Balik Klaim Kemenangan Putin yang Mengenakan Seragam Kamuflase di Ukraina

December 5, 2025
">
  • Redaksi
  • Profil
  • Media Kit
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi & Bisnis
  • Nasional
  • Industri
  • Lifestyle
  • Humaniora
  • Kesehatan & Olahraga
  • Startup Center
  • Foto
  • Youtube

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved